Mohon tunggu...
Nurfaisyah Andini
Nurfaisyah Andini Mohon Tunggu... Freelacer

Rasa ingin tahu yang mendalam mendorong saya untuk menjelajahi berbagai hal, baik itu dalam bidang pengetahuan, keterampilan, maupun pengalaman hidup. Setiap tantangan yang saya hadapi bukan hanya sekadar rintangan, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Saya percaya bahwa setiap pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, memiliki pelajaran berharga yang dapat membentuk diri saya menjadi lebih baik. Dengan semangat petualang, saya senantiasa berusaha keluar dari zona nyaman dan menghadapi hal-hal baru yang dapat memperluas wawasan saya. Rasa ingin tahu saya membuat saya selalu berusaha untuk memahami dunia di sekitar saya, menggali informasi, dan mencari solusi kreatif untuk setiap masalah yang muncul. Saya menikmati proses belajar yang berkelanjutan dan percaya bahwa tantangan adalah bagian penting dari perjalanan hidup. Dengan sikap positif dan tekad yang kuat, saya siap menghadapi setiap rintangan yang datang, karena saya tahu bahwa di balik setiap tantangan terdapat peluang untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seputar Desa Ponoragan

25 Juli 2025   17:38 Diperbarui: 27 Juli 2025   00:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Maps_ Desa Ponoragan

Desa Ponoragan merupakan salah satu desa di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang awal mulanya dihuni oleh pendatang dari Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini menunjukkan adanya migrasi etnis Jawa yang berperan dalam pembentukan keteraturan sosial dan budaya desa ini. Nama "Ponoragan" sendiri berasal dari asal-usul para penghuni awalnya yang datang dari Ponorogo, sehingga desa ini memiliki ikatan historis kultural dengan daerah asal tersebut. (Ponoragan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas )

Secara lebih mendalam, diketahui bahwa nama Ponorogo berasal dari kata-kata dalam bahasa Jawa. Ada beberapa penjelasan sejarah Ponorogo, "Ponoroga" berasal dari kata "Pramana" yang berarti kekuatan atau daya, dan "raga", yang berarti badan atau kekuatan. Secara filosofi, ini menggambarkan kekuatan jiwa dan olah batin dalam diri manusia. Ada juga interprestasi lain yang mengartikan "pana" sebagai melihat dan  "raga" sebagai badan atau diri, sehingga lebih mirip dengan "melihat diri sendiri" atau "wawas diri". Nama desa Ponoragan diambil sebagai identitas budaya dan pengakuan dari asal-usul pendatang yang asal-usul pendatang yang datang bersama dengan nilai-nilai mereka.

Pada awalnya, para pendatang membawa budaya, tradisi, dan kearifan lokal Ponorogo. Ini ditunjukkan oleh lkeberadaan tradisi khas Jawa yang masih hingga saat ini, seperti tradisi bersih desa atau sedekah bumi. Tradisi ini dilakukan secara teratur sebagai cara untuk menunjukkan rasa syukur atas hasil bumi dan rezeki yang diterima  masyarakat, serta untuk menjaga budaya leluhur.

Desa Ponoragan terdiri dari tiga dusun dan tujuh rukun tetangga (RT). Untuk meningkatkan potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan warganya, berbagai lembaga desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Karang Taruna, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berperan aktif.

Selama era kolonial Belanda, Loa kulu dikenal sebagai lokasi penambangan batu bara. Dinamika ekonomi dan sosial di desa-desa sekitar, termasuk Ponoragan, dipengaruhi oleh aktivitas pertambangan. Namun, setelah masa tambang berakhir pada tahun 1970, perhatian ekonomi warga berahli ke sektor pertanian dan perikanan, yang terus menjadi fokus utama masyarakat desa. (SEJARAH LOA KULU – MELINTAS KECAMATAN LOA KULU)

Salah satu tempat terbesar untuk menghasilkan bibit ikan tawar di Kalimantan Timur adalah Ponoroga. Sekitar 50% lahan desa digunakan untuk pembudidayaan dan pengembangan bibit ikan, yang menghasilkan ikan untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Produk hilir seperti abon lele dan kerupuk ikan menjadi daya tarik tersendiri dalam pertumbuhan ekonomi lokal. 

Desa Ponoragan Sukses Kelola Sektor Perikanan dan Pertanian - KUMALA NEWS 
Desa Ponoragan Sukses Kelola Sektor Perikanan dan Pertanian - KUMALA NEWS 

Kepala Desa Ponoragan, Bapak Sarmin menerangkan bahwa, budidaya bibit dan pembesaran ikan di Desa Ponoragan ini dilakukan dengan kerjasama UPT terkait dan BPN. Selain itu juga, terdapat pendampingan khusus untuk hilirisasi produk perikanan.

“Kami menjaga mutu bibit perikanan yang dipasarkan dengan hanya memasarkan bibit F1 dan F2,” ujar Sarmin kepada media Kumalanews.id, pada Rabu (22/5/2024).

Maka dari itu Kabupaten Kutai Kartanegara tidak diragukan lagi, tak hanya menang soal tradisi dan budaya saja, sektor perikanan juga menjadi unggulan didaerah ini, seperti yang ada di Desa Ponoragan, yang menjadi salah satu desa yang unggul di sektor perikanan, Desa ini menjadi penghasil bibit ikan mas dan nila terbesar di Kukar dan Kaltim secara umum

Desa Ponoragan melihat pertumbuhan pesar dalam pertanian dan perikanan. Dengan dukungan sistem pemasaran yang terintegrasi bersama BUMDes, tanaman padi dan sayuran menjadi komoditas utama. Kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti BPN untuk program sertifikasi tanah dan dinas terkait untuk pengelolaan hasil panen, turut meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun