Pergaan Kecing Dalam Botol dan Memakai Kondom
[caption id="attachment_258550" align="aligncenter" width="448" caption="kapak kayu sedang muat barang di dermaga bus air Banjar Masin , semua foto dok andika"][/caption]
Hari Rabu dua hari lalu, saya diajak teman ikut “sosialisasi penyalahgunaan narkoba” dilanjutkan dengan “sidak lokasi” yang juga nelibatkan pejabat dan petugas BNN dari Jakarta dan dari daerah di Banjarmasin. Salah satu lokasi sidak di dilakukan di “Dermaga Bus Air” Kota Banjarmasin
Masih pagi kami suadah menuju lokasi, ternyata di dermaga agak sepi. Kata sopir yang mengatarkan kami ke lokasi, pengguna jasa bus air yang dulu banyak, sekarang sudah beralih menggunakan sepeda motor, karena lebih efisien selain lebih hemat daripada menggunakan angkutan bus air.
[caption id="attachment_258551" align="aligncenter" width="448" caption="seberang dermaga"]
Di dermaga itu sedang merapat beberapa kapal kayu yang sedang muat barang untuk diangkut antar pulau atau lokal.
Dokter ketua tim ditengah sidak itu, tiba tiba cerita setelah mendapatkan beberapa orang ( nakhoda dan awak kapal) yang diminta kesediaannya untuk dilakukan tes narkoba itu, dia minta ke salah seoarang awak kapal “ bapak saya minta kencingnya untuk di cek,” kata pak dokter.
“ ini tempatnya, silahkan bapak kencing di toilet itu, pintunya jangan di kunci ya pak, biarkan terbuka”. Maksudnya biar si dokter bisa langsung mengawasi, karena pernah di tempat lain, botol atau untuk air kencing di isi air dari minuman botol, mungkin yang diminta kencingnya iseng atau apa tidak jelas juga kata dokter itu ngedumel….hehe,
Nah kemarin hari Rabu pagi itu, pak dokter sudah mengawasi dari jarak dekat, tampak kalau si awak kapal yang diminta kencingnya itu sedang mengeluarkan air kencingnya, pak dokter juga mengawasi kerja lain, lah kok ketika dia awasi lagi, si bapak itu kencing ditempatnya, tetapi wadah kencing tetap kosong yang diletakkan di pembatas tempat kencing di tolilet dermga itu.
[caption id="attachment_258555" align="aligncenter" width="367" caption="si dokter memperagakan kencing yang dia minta, jadi siawak kapal enggak salah dong ya"]
Dokter buru buru mengingatkan lagi, “ bapak kencingnya di wadah itu dong”, katanya, si bapak yang diminta kencingnya nimpal “ waduh kirain…….”.hahahaha. Si dokter tidak tahan memperagakan kegeliannya, ada ada saja. Ya sudah katanya lagi, saya kasih dia minum air dalam botol, biar dia kencing lagi. Berhasil Cuma sedikitttt……..hehe.
“Yah, kok seperti peragaan pakai kondom untuk sosialisai KB ditahun 70-an ya, yang diperagakan memakai jempol itu, ternyata sosialisasi gagal karena kondom tetap dipakai dijempol pada saat berhubungan bukan pada rempat yang semustinya………hehe, saya menyela.
Pak dokter mengatakan , “ ya ya itu dulu, sekarang sudah tidak lagi” karena ada info itu maka, “ sekarang peragaan sosialisasi penggunaan kondom untuk pencegahan HIV Aid, digunakan penis patung bali yang mirip dengan milik bapak bapak itu “ hahahaha, katanya, jadi tidak bakal salah lagi.
Pada saat pergaan memakai kondom menggunakan patung Bali itu, memang ada beragam reaksi kata pak dokter, ada yang tersenyum senyum geli terutama ibu ibu, ada juga yang sempat berteriak, “ wih pak dokter parno, pak dokter jorok ah”….hahahahaha. Ya sudah mau apa lagi, daripada salah lagi tambah pak dokter itu. Ya juga sepertinya…..hehe.
Cuma kalau minta air kencing seperti tadi, itu baru pengalaman pertama dan menjadi catatan untuk sosialisasi berikutnya tambah pak dokter.
Akan seperti apa nanti pak dokter dan timnya memperagakan kencing dalam botol yang disediakan, dia belum menjelaskan……….onno ae………hehe.
Yo wess, salam sukses dari Jakarta.