Penghormatan terhadap TAURUS sejak periode yang sangat awal sudah sangat umum. Mungkin bersifat universal di seluruh Asia dari rangkaian atau wilayah Kaukasus yang menjadi asal muasalnya yang dikenal dengan sebutan Gunung Taurus hingga ujung Selatan Semenanjung India meluas ke Eropa melalui wilayah Timur Afrika.
Dalam bahasa Arab berarti AL-DE-BARN yaitu bintang yang paling depan atau pemimpin diantara bintang lainya.
Banyaknya patung kuno baik di Syiria maupun Mesir yang memperlihatkan banteng dengan tanduk berbentuk bulan sabit dan cakram matahari di antara keduanya secara langsung merujuk pada perayaan penting bulan baru pertama dalam setahun. Di mana-mana ada perayaan tahunan untuk perayaan bulan baru pertama, ketika tahun dibuka dengan Sol dan Luna di Taurus. Â
Penghormatan yang diberikan kepada Taurus berlanjut lama setelahnya dengan presesi Ekuinoks musim semi saat melewati Aries.
Di Tiongkok ada kuil yang disebut "Istana Banteng Bertanduk" dan simbol yang sama disembah di Jepang dan di seluruh Hindustan.
Bangsa Cimbrian membawa banteng perunggu sebagai gambaran Tuhan saat mereka menyerbu Spanyol dan Galia.
Karakter atau simbol diagramatik yang masih digunakan untuk menunjukkan Taurus adalah bulan sabit dan cakram.
Simbol dari zaman dahulu kala ketika konjungsi yang tak terlupakan ini menandai dimulainya siklus Saros Kasdim.
Pada banteng perunggu dari Tiongkok, bulan sabit ditempelkan di bagian belakang Banteng. Â
Bulan sabit dan cakram yang digabungkan mewakili Matahari dan Bulan yang menyatu.
Taurus disebut juga SAROS oleh orang-orang Kasdim dan Metonik oleh orang-orang Yunani.