Imbauan Ridwan Kamil yang dilaksanakan Ganjar Pranowo

"Tidak Boleh Ada Orang Kelaparan di Tanah Jawa Barat, siapapun itu Insya Allah kami bantu"...

Itulah harapan dan penekanan yang diungkapan oleh Bapak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) ketika melakukan konferensi Pers  tentang PSBB di 5 Wilayah "Bodebek" pada Minggu (12/4/2020). 

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengimbau kepada seluruh aparat Kelurahan/RW/RT yang ada di wilayah Jawa Barat (khususnya Bodebek) agar melakukan pendataan secara lengkap dan benar terkait keberadaan seluruh warga yang miskin ataupun rawan miskin (yang paling terdampak ekonominya) atas pemberlakuan PSBB, baik yang ber-KTP Jawa Barat maupun dari luar Jawa Barat.

Ada beberapa hal yang membuat imbauan ini menjadi penting, diantaranya:

1. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak perguruan tinggi/sekolah yang peminatnya berasal dari seluruh Indonesia (UI, ITB, UNPAD, dll), sehingga kemungkinan besar akan banyak pendatang (KTP dari luar Jawa Barat) yang bermukim di Jawa Barat untuk bersekolah/berkuliah. Tidak semua pelajar/mahasiswa tersebut merupakan orang yang mampu dari sisi ekonomi, banyak diantara mereka yang orang tuanya berpenghasilan rendah/tidak menentu, yang mana mereka ini sangat rentan terkena dampak ekonomi atas pandemi COVID-19. 

2.  Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan memiliki beberapa kawasan industri besar, Jawa Barat menjadi tempat tinggal banyak para pekerja, sehingga kemungkinan besar banyak pendatang yang berdomisili di Jawa Barat yang merupakan pekerja harian/lepas/buruh ataupun yang menjadi korban PHK akibat adanya pandemi COVID-19.

3. Telah menjadi rahasia umum bahwa ada saja oknum pejabat pemerintahan di Indonesia ini, termasuk aparat kelurahan/RW/RT yang terkadang tidak menjalankan tugasnya secara profesional dan adil, bahkan "pilih kasih" terhadap warga tertentu atau hanya mendahulukan golongan tertentu/keluarganya saja (bahasa kerennya: Nepotisme). Imbauan ini tentunya sangat penting untuk mengingatkan agar tidak ada aparat kelurahan/RW/RT yang melakukan nepotisme tersebut, sehingga ini menjadi kesempatan yang baik bagi aparat kelurahan/RW/RT untuk mendata ulang (update) kembali semua warganya, sehingga dapat dilayani dan diawasi secara lebih baik.

Terlepas dari sejauhmana efektivitas imbauan tersebut dalam mendorong tersalurkannya bantuan Pemerintah secara tepat sasaran serta meminimalisir dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh PSBB terhadap seluruh warga yang ada di Jawa Barat. Bagaikan gayung bersambut, di daerah tetangga Jawa Barat, yaitu Provinsi Jawa Tengah ada suatu fenomena menarik yang dapat dikatakan sebagai bentuk implementasi imbauan Ridwan Kamil tersebut.

Seperti yang terlihat pada channel youtube "ganjar pranowo" , seakan-akan menjalankan imbauan Ridwan Kamil, sejak tanggal 15 April 2020, Bapak Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) telah melakukan blusukan di beberapa asrama mahasiswa yang berasal dari luar daerah Jawa Tengah, diantaranya Asrama Mahasiswa yang berasal dari Papua, Timika, Makassar, Palembang, NTB dan SUMUT.

Pada kesempatan tersebut, tidak hanya menanyakan aktivitas keseharian dan kondisi kesehatan para mahasiswa (mungkin gaya baru dalam mendata kali ya... ), Ganjar Pranowo juga memberikan bantuan persediaan makanan, seperti beras, snack, buah, mie instant, dan lainnya.

Apa yang dihimbau oleh Ridwan kamil dan yang dilaksanakan oleh Ganjar Pranowo tersebut merupakan wujud dari persatuan, kesatuan dan gotong royong yang memang telah menjadi ciri khas masyarakat dan bangsa Indonesia sejak dahulu. Seharusnya tidak ada perbedaan SARA dalam memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal inilah yang diharapkan dapat dijadikan contoh oleh seluruh Pejabat dan aparat Pemerintahan, mulai dari tingkat pusat sampai kepada tingkat kelurahan/RW/RT.