Mohon tunggu...
Andi Supriadi
Andi Supriadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemuda Tidak Boleh Absen Mengawal Pancasila

22 Oktober 2018   02:09 Diperbarui: 22 Oktober 2018   02:51 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara tentang pemuda dan Pancasila, keduanya saling mengisi satu sama lain di era globalisasi saat ini. Pemuda dalam sejarah terbentuknya bangsa dan negara Indonesia memiliki peran strategis. Sebagai sebuah bangsa, tonggak sejarahnya adalah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Sedangkan sebagai sebuah negara bangsa, maka kita bisa melihat bagaimana peran strategis para pemuda dalam peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia pada waktu itu. Tidak berhenti di sini, pemuda juga turut andil dalam upaya mempertahankan NKRI dari rongrongan pemberontakan di dalam negeri pada awal kemerdekaan.

Pemuda tidak boleh absen dalam upaya mengawal negara. Khususnya dalam memastikan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang cocok dan sesuai dengan kepribadian bangsa yang harus terus dilestarikan."Bangsa Indonesia saat ini menghadapi dua gelombang persaingan ideologi dunia atau transnasional, yaitu fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama.

Realitanya, pemuda Indonesia kini menjadi korban dari gaya hidup konsumtif dan hedonis yg ditawarkan oleh kaum liberalisme sebagai pendukung utama fundamentalisme pasar. Sementara di sisi yang lain, kaum fundamentalisme agama telah berhasil merekrut anak-anak muda Indonesia untuk menjadi pelaku terorisme,".

Himbauan kepada anak-anak muda Indonesia agar hati-hati dengan praktek politik devide et impera, politik adu domba. Dan jangan salah menganalisa musuh bangsa. Sebab, musuh bangsa adalah kelompok yang hendak mengganti Ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lainnya. Sehingga, sangat tidak tepat jika kita memusuhi saudara-saudara sebangsa hanya karena berbeda suku, agama, ras dan golongannya.

Salah satu ancaman besar terhadap generasi muda Indonesia adalah bentuk-bentuk gerakan radikalisme agama yang masuk ke lingkungan kampus dengan menawarkan paham-paham yang tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa. Oleh karena itu, Resimen Mahasiswa punya tugas sejarah dan tugas ideologis penting untuk mengawal, mengamankan, dan menyebarluaskan ideologi Pancasila .

"Pemudalah yang harus berada di depan, pemudalah yang memegang obor untuk mencegah paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Pemuda memiliki peranan yang penting dalam menjaga identitas bangsa di mata dunia.

Namun pada era globalisasi saat ini, masuknya budaya asing menyebabkan peran pemuda Indonesia dalam menjaga identitas bangsa semakin pudar. Budaya asing menimbulkan masalah seperti masalah cultural, contohnya cara berpikir, bertutur, bersikap, berperilaku dan gaya hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun