Mohon tunggu...
Andi Hanifah
Andi Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswi UPI Purwakarta

seorang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia kampus di Purwakarta, dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar semester 1, dan memiliki minat terhadap dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menapaktilasi Malam Erupsi Merapi

17 November 2023   19:34 Diperbarui: 17 November 2023   19:49 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bukti jam saat erupsi merapi terjadi(10/11/23)/dokpri

MENAPAKTILASI MALAM ERUPSI MERAPI

Pada hari Rabu lalu, mahasiswa dan mahasiswi PGSD dari Universitas Pendidikan Indonesia kampus di Purwakarta Angkatan tahun 2023 melaksanakan Study Campus ke kota yang identik dengan wisata Sejarah nya, yaitu Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilakukan selama tiga hari dua malam, dimulai dari tanggal 8 November hingga tanggal 10 November tahun 2023. Tujuan utama dilaksanakannya kegiatan Study Campus tersebut ialah menghadiri Seminar yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu, para mahasiswa juga mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di kota tersebut seperti Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, dan Jeep Merapi (Lava Tour). Banyak sekali Pelajaran yang dapat diambil dari kunjungan wisata ke tempat-tempat Sejarah tersebut, Salah satu nya saat wisata Jeep Merapi ketika kunjungan ke Museum Mini Sisa Hartaku yang beralamatkan di Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum Mini Sisa Hartaku merupakan museum yang didirikan di dua rumah warga yang posisi nya bersebelahan yang terkena peristiwa erupsi Gunung Merapi pada tanggal 5 November tahun 2010 silam. Museum tersebut berada di radius 5-7 kilometer dari puncak gunung Merapi. Salah satu dari rumah tersebut adalah rumah milik bapak Sriyanto yang merupakan salah satu korban dari erupsi Gunung Merapi pada saat itu, kemudian karena masih banyak barang yang bisa diselamatkan dan disimpan, rumah bapak Sriyanto dijadikan tempat untuk menyimpan memori-memori yang masih tersisa dari ganas nya awan panas pada malam itu, sehingga dinamakan The house of Memory atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Museum Mini Sisa Hartaku.

Di bagian halaman rumah, terdapat dua kerangka sapi yang menandakan bahwa mayoritas penduduk sekitar pada zaman itu bekerja sebagai peternak sapi. Begitu memasuki bagian depan rumah tersebut, suasana mencekam pada saat kejadian begitu terasa, seolah olah pengunjung dibawa ke zaman pada saat kejadian erupsi tersebut terjadi.

Di ruangan pertama yang seperti ruang tamu, terdapat sebuah jam yang sudah tidak berfungsi disalah satu dindingnya. Jam tersebut bukanlah jam biasa melainkan jam milik salah satu warga yang berhenti tepat menunjukkan pukul 00.05, jam tersebut disimpan dan dipajang sebagai bukti waktu terjadinya erupsi Gunung Merapi. Kemudian di dinding sebelah kanan jam tersebut terdapat beberapa foto saat gunung Merapi mengalami erupsi. Dibawah foto foto tersebut dan di ruangan tengah terdapat beberapa barang yang masih tersisa yang kemudian disimpan sebagai seperti sendok, kalkulator, piring, dan beberapa barang lainnya seperti foto dibawah.

barang barang yang tersisa dari erupsi merapi(10/11/23)/dokpri
barang barang yang tersisa dari erupsi merapi(10/11/23)/dokpri

     

Di ruangan paling belakang, Ketika melihat ke sebelah kanan, terdapat dua kamar yang tidak bisa dimasuki oleh pengunjung. Setiap kamarnya diberi pintu teralis supaya menjaga barang yang ada di dalamnya dan juga terdapat tulisan yang meminta supaya para pengunjung tidak mengambil gambar apapun yang terdapat di dalam kamar tersebut. Selanjut nya beralih ke sebelah kiri di ruangan terakhir, terdapat bekas kamar mandi yang tembok nya sudah hancur Sebagian, juga kamar utama yang memiliki peraturan yang sama seperti dua kamar sebelumnya. Di dinding sebelah kiri, terdapat foto pemilik rumah tersebut yakni Bapak Sriyanto.

Bencana Alam yang terjadi pada malam itu benar-benar terekam jelas di ingatan para warga desa sekitar. Bahkan Masyarakat yang berada jauh dari Gunung Merapi pun turut merasakan kesedihannya. Oleh karena itu, Museum Mini Sisa Hartaku dibuat demi mengenang peristiwa kelam tersebut dan sebagai pengingat bahwa Masyarakat hidup dengan jarak yang sangat dekat dengan Gunung Merapi.

Nama: Andi Hanifah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun