Mohon tunggu...
Andana Aristyo Prayogo
Andana Aristyo Prayogo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis amateur

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Penjurusan Public Relations – Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gagasan Cinta Damai Kepemimpinan Nelson Mandela

27 April 2021   08:38 Diperbarui: 27 April 2021   08:53 2676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nelson Mandela, pejuang anti-apartheid Afrika Selatan. (Sumber Flickr) 

"Tidak ada orang yang lahir untuk membenci orang lain"

Nelson Rolihlahla Mandela dikenal sebagai mantan Presiden Afrika Selatan. Lelaki yang juga akrab disapa Madiba itu pernah mengungkapkan pernyataan bahwa cinta jauh lebih penting dan alami daripada kebencian. 

Hal itu merupakan salah satu gagasan kepemimpinan Nelson Mandela yang banyak menginspirasi orang, terutama para pemimpin bangsa di berbagai belahan dunia. 

Secara tegas, ia menyatakan agar jangan pernah belajar untuk membenci. Mandela memiliki pandangan bahwa kebencian atau dendam ibarat meminum racun dan kemudian berharap hal itu dapat membunuh sang musuh.

Berbicara tentang konsep jangan belajar membenci, tentu saja gagasan tersebut lahir dari pengalaman Mandela. la tidak pernah membenci lawan atau musuh politiknya. Ia memang diperlakukan secara tidak adil oleh pemerintah yang pada masa itu menerapkan kebijakan apartheid yang bersifat rasial. 

Selama 27 tahun, pemerintah memenjarakan dirinya bersama para aktivis lain. Namun, ketika Mandela bebas dan menjadi presiden Afrika Selatan, ia tidak mau memanfaatkan kekuasaannya untuk membalas dendam.

Nelson Mandel ketika menjabat sebagai presiden (sumber officialcollegelife.com)
Nelson Mandel ketika menjabat sebagai presiden (sumber officialcollegelife.com)

Ketika menjabat sebagai presiden, Mandela justru mendorong dan mempromosikan rekonsiliasi seluruh rakyat Afrika Selatan, baik warga kulit hitam maupun putih. Selama ini, kedua belah pihak terpecah dan bermusuhan karena kebijakan politik apartheid. 

Jika Mandela tidak memiliki sifat pemaaf, bisa saja ia memanfaatkan kekuasaan untuk mem balas semua perlakuan lawan-lawan politik yang memaksa dirinya menghabiskan usia emas di balik jeruji besi. 

Mandela selalu mengajak setiap orang menyadari dua hal dalam kemanusiaan, yakni penghormatan atas hak-hak dasar manusia dan sikap memaafkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun