Kampus Mengajar: Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Aspek Literasi dan Numerasi di SDN Malingping

Pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum  terselesaikan. Banyak sektor yang terkena dampaknya, tak terkecuali  sektor pendidikan. Di sektor ini, pemerintah menggunakan pembelajaran online untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Namun, pembelajaran online tidak selalu berjalan  mulus. 

Ada banyak kendala  dibandingkan dengan pembelajaran offline atau tatap muka.  Kendala yang teridentifikasi adalah keterbatasan jaringan internet di berbagai daerah, infrastruktur yang belum memadai, sumber daya manusia yang belum memadai, dan lain-lain. Faktor lainnya adalah siswa yang  bosan belajar secara online. Keadaan ini dapat menyebabkan kemerosotan mutu pendidikan di Indonesia.  

Pemerintah berupaya menjaga kualitas pendidikan di Indonesia  dengan melibatkan mahasiswa dari seluruh Indonesia melalui program Kampus Mengajar. 

Kampus Mengajar merupakan salah satu Program Merdeka Belajar : Kampus Merdeka di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 

Kampus mengajar bertujuan untuk menjaga kualitas pendidikan di masa pandemi Covid -19, program ini juga menghubungkan mahasiswa dengan pemenuhan salah satu komitmen Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu Pengabdian pada Masyarakat.

Program Kampus Mengajar berfokus pada aspek Literasi dan Numerasi, adaptasi teknologi, membantu proses Administrasi, serta membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar. 

Sasaran Program ini yaitu sekolah yang terakreditasi C, dengan penempatan berdasarkan tempat tinggal mahasiswa yang akan menjalankan program Kampus Mengajar. SDN Malingping menjadi salah satu sekolah sasaran yang bertempat di Desa Neglasari, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

SDN Malingping berada di lingkungan Desa yang mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian Berkebun, Bertani, serta Berternak. Jumlah siswa/i di SDN Malingping Cukup banyak yaitu berjumlah 144 serta 11 tenaga pendidik. 

SDN Malingping memiliki 4 ruang kelas dan 1 ruang guru yang sekarang dibagi menjadi 3 ruang yaitu ruang kelas, perpustakaan serta sedikit ruang untuk guru/tenaga pendidik beristirahat.

Mahasiswa yang ditugaskan untuk membantu berjumlah enam orang yang berasal dari program studi dan perguruan tinggi  yang berbeda serta didampingi oleh satu Dosen pembimbing lapangan. Mahasiswa menjalankan Program Kampus Mengajar sesuai arahan pada saat pembekalan. Namun, Mahasiswa berfokus untuk membantu dalam aspek Literasi dan Numerasi dalam kegiatan belajar mengajar.