Mohon tunggu...
Humaniora

Detai Penggunaan Kendali Strategi Pedang Tergantung serta Contoh dan Analisanya

20 Juli 2017   17:48 Diperbarui: 20 Juli 2017   17:57 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Detail penggunaan kendali strategi pedang tergantung dengan contoh kasus secara detail

   Ada 3 tipe pedang tergantung, yaitu:

Tipe pertamadengan memberikan komunikator berupa rangsangan yang dibenci atau tidak disukai. Ransangan yang tidak disukai menurut definisinya adalah sesuatu dimana komunikator membencinya dan berusaha menghindar. Dari segi kultural menggunakan denda, penjara, pembuangan sebagai ransangan yang tidak disukai. Kelompok menggunakan strategi ini dengan cara mengusir, memboikot para anggotanya yang kalu di Indonesia biasa terjadi di partai politik. Individu dapat dapat menghukum terhadap satu sama lain dengan memaki secara verbal, penolakan, atau serangan secara fisik. Prosedur dasar untuk menggunakan rangsangan yang tidak disukai dengan.mengomunikasikan  prediksi kondisional: "Jika kau berbuat sesuatu yang ti dak aku sukai, maka akan kuhukum kau."

Tipe kedua, strategi ini ialah berupa pembatalan imbalan atau withdrawal of reward.Sementara komunikator tidak menganggap perilaku ini sebagai hukuman. Mereka menyusun pesan-pesan yang berkisar dari plus satu untuk imbalan sampai minus satu untuk hukuman dengan angka nol sebagai angka netral. Karena hukuman dianggap sebagai hal yang negatif, membatalkan imbalan pada hakikatnya bukan hukuman. Namun demikian, pengaruhnya dengan ransangan yang dibenci. Orang yang dibatalkan imbalan yang diharapkannya mengalami ketidaknyamanan dan mungkin juga resah dan jumlahnya tergantung kepada seberapa besar nilai imbalan itu. Dengan pembatalan tersebut seperti uang atau cinta, ia mungkin menghadapi kerugian yang serius, seperti lapar atau kesepian dan dengan sendirinya membencinya. Ia juga enggan mengulangi perilaku-perilaku yang menyebabkan kehilangan imbalan. Pieper dan Marx (1963) telah mengamati pengaruh depresi di laboratorium di mana subjek yang pada awalnya diberikan insentif yang sangan besar kemudian dikurangi. Meskipun subjek berlanjut menerima insentif atau imbalan, nilai yang relatif rendah dari imbalan tersebut menimbulkan pengaruh kurang lebih mendekati bentuk hukuman.

Tipe ketiga, strategi pedang tergantung yang dinamakan profit lossyang dalam bahasa Indonesia di artikan kehilangan keuntungan yang agak berbeda dengan ransangan yang dibenci atau pembatalan imbalan. Kehilangan keuntungan adapat didefinisikan menurut Homans (1961) sebagai perbedaan antara imbalan yang diperoleh dari suatu perbuatan dan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan perbuatan tersebut.menurutnya, "biaya atau hukuman yang tidak terhindarkan dari setiap aktivitas seseorang termasuk imbalan-imbalan yang dibatalkan atau tidak  terjadi dari sebuah aktivitas alternatif."

   Ketiga tipe pedang tergantung bila diimplementasikan melalui strategi kendali, maka efeknya akan sama, tetapi dengan satu pengecualian penting. Penggunaan rangsangan yang dibenci atau aversive stimuli  menghasilkan efek lebih tajam dam lebih cepat dibandingkan pembatalan imbalan atau kehilangan keuntungan.

   Di antara banyak pengaruh yang mungkin dari strategi pedang tergantung, ada lima hal yang kelihatannya umum dan cukup penting yang jadi perhatian komunikator:

  1. Pengurangan atau pembatasan mengenai perilaku terhukum. Hal ini biasanya merupakan pengaruh yang dimaksud, satu hal yang pengendali ingin mewujudkannya. Kebanyakan strategi pedang agaknya hendak menjadikan pengaruh ini sebagai tujuan utama.
  2. Sering kali pelaksana strategi pedang tergantung mencoba memengaruhi orang untuk menghentikan perilakunya dan menerima pngganti perilaku yang lebih baik. Kemudian pengaruh kedua dari hukuman berupa penggantian perilaku yang dihukum oleh perilaku lainnya. Ini merupakan efek kedua dan dapat dianggap sebagai yang diinginkan selama perilaku yang baru ini lebih diinginkan oleh pengendali daripada perilaku yang digantikannya.
  3. Melepaskan diri oleh orang yang terhukum merupakan pengaruh yang ketiga. Umumnya kita dapat menganggap hal ini merupakan pengaruh yang tidak dimaksudkan dari strategi pedang. Daripada menukar satu atau lebih perilaku tertentu sebagaimana dimaksudkan oleh pengendali, orang yang menjadi target merespons dengan memutuskna semua hubungan dengan pengendali.
  4. Pengaruh lainnya yang tidak diinginkan dan tidak dimaksudkan adalah mungkin apabila strategi pedang dikelolanya secara salah. Hukuman, apapun alasannya merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada orang yang bereaksi dengan mengembalikan hukuman dengan hukuman. Orang itu bisa menjadi marah dan merespons hampir secara otomatis dengan memukul balik orang yang menjadi pengendalinya. Atau orang itu lebih berkepala dingin dan berpikir bahwa cara untuk mengakhiri hukuman kepadanya dengan menghukum orang yang menghukumnya.
  5. Pengaruh terakhir yang pengendali ingin menghindarinya patut dikemukakan. Apabila Anda mengatakan bahwa perilaku seseorang sebagai hal yang tidak diinginkan, kita bisa juga mengatakan sebagai yang menyimpang.

   Banyak pengguna strategi pedang gagal dalam usaha kendalinya karena mereka tidak mengganalisis fungsi perilaku target bagi responden mereka. Kebanyakan kegiatan dijabarkan baik sebagai cosummotoryatau instrumental yang merupakan imbalan mereka sendiri. Kegiatan consummantorymerupakan imbalan mereka sendiri. Perilaku instrumental hanya merupakan langkah-langkah menuju tujuan. Kesempatan untuk berhasil terletak pada cara mengancam tujuan yang lebih berharga daripada tujuan yang Anda ingin ia menggantinya, atau menciptakan tujuan lain sebai pengganti bagi tujuan yang tidak diinginkan. Perilaku consummatory lebih banyak bersifat menolak terhadap perubahan daripada perilaku instrumental. Dalam menghukum perilaku consummatory, Anda perlu membuatnya lebih sulit bagi seseorang mencapai tujuan. Bila tujuan itu berharga, Anda akan membuat responden Anda merasa sangat jengkel dan mungkin akan mempercepat respons yang tidak diinginkan terhadap usaha kendali Anda. Strategi Anda harus terpusat pada tujuan-tujuan alternatif dan bukan pada perilaku itu sendiri yang tidak diinginkan.

   Contoh kasus:

  • Nita bekerja sebagai buruh pabrik. Dia memiliki bos yang terkadang menggunakan strategi kendali pedang tergantung. Nita setiap hari harus mengerjakan pekerjaan sesuai target. Suatu ketika bos Nita memberikan tambahan pekerjaan. Namun Nita sudah memiliki janji dengan keluarganya.Bos Nita mengancam. Jika Nita tidak melakukannya, gajinya akan dipotong 50%. Nita pun dengan berat hati menerima tambahan pekerjaan tersebut.

   Pada perjalanannya, bukan hanya sekali dua kali bos Nita memberikan Nita tambahan pekerjaan. Tetapi sebulan hampir dua sampai tiga kali yang membuat

tambahan pekerjaan. Nita pun akhirnya, berhenti dari pabrik tersebut karena bagi Nita, keluarga yang utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun