Mohon tunggu...
ANASTASIA IDA RISTIANI
ANASTASIA IDA RISTIANI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya seorang guru di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Saat ini saya ingin mengembangkan diri dengan cara menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.3

5 Desember 2022   23:50 Diperbarui: 5 Desember 2022   23:50 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Guru Penggerak di lingkungan kelas, sekolah, dan lingkungan masyarakat serta Koneksi Antar Materi Modul 1.1, Modul 1.2, dan Modul 1.3

Langkah-langkah yang dilakukan Guru Penggerak untuk sampai pada pemahaman Modul 1.3 Visi Guru Penggerak adalah dengan memahami Modul 1.1 Filosofi KHD dan Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak. Sehingga Materi Modul 1.1, Modul 1.2, dan Modul 1.3 saling terkait. Menjadi Guru Penggerak yang diharapkan harus memaknai terlebih dahulu Filosofi Pendidikan KHD di Modul 1.1. Menjadi Guru Penggerak yang mampu melakukan perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif, maka harus belajar di Modul 1.3.

Berikut adalah gambaran koneksi antar materi yang bisa saya sajikan:

Dasar-Dasar Pendidikan yang Menuntun

KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam proses "menuntun", anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang 'pamong' dapat memberikan 'tuntunan' agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Sehingga sebagai seorang pendidik haruslah berpegang pada semboyan Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, di mana ia harus bisa memberi suri tauladan, membangkitkan semangat, dan memberikan dorongan bagi peserta didik.

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21. Sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.  KHD menegaskan juga bahwa anak-anak harus dididik dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20. Kondisi alam di Indonesia juga berpengaruh terhadap pemaknaan dan penghayatan hidup. Hal ini juga mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid.

Apa yang Dapat Dilakukan Sebagai Guru Penggerak?

Sebagai guru penggerak tentu memahami bahwa perubahan yang sifatnya transformatif tidak akan mampu dilakukan sendirian, perlu menggerakkan lebih banyak guru, dan lebih banyak pihak. Diumpamakan sebagai supir, guru yang memegang kendali arah kendaraan, serta mengatur kecepatannya, ia punya "kuasa" dan kepercayaan diri untuk menjalankan inisiatif perubahan pada dimensi: diri, orang lain, institusi, dan lingkungan-masyarakat. Guru perlu menguatkan relasi (saling percaya, saling menghormati, saling bebas berekspresi), agar terbukalah komunikasi (dialog, terhubung hati dengan hati), lalu memungkinkan kolaborasi, hingga menghadirkan kontribusi.

Di masa mendatang, Guru Penggerak diharapkan dapat memainkan peran-peran memimpin perubahan dalam ekosistem pendidikan. Kepemimpinan seorang guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Kompetensi-kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin di lingkungan sekolah, yaitu 1) mengembangkan diri dan orang lain, 2) memimpin pembelajaran, 3) memimpin manajemen sekolah, serta 4) memimpin pengembangan sekolah.

Guru Penggerak harus sadar dengan nilai-nilai Guru Penggerak yang disandangnya yaitu 1) berpihak pada murid, 2) reflektif, 3) mandiri, 4) kolaboratif, serta 5) inovatif. Demikian juga Guru Penggerak harus memahami perannya 1) menjadi pemimpin pembelajaran, 2) menjadi coach bagi guru lain, 3) mendorong kolaborasi, 4) mewujudkan kepemimpinan murid, dan 5) menggerakkan komunitas praktisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun