Mohon tunggu...
Ana Setiyani
Ana Setiyani Mohon Tunggu... Petani - Penikmat waktu

Masih sangat cinta dengan budaya dan alam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Konsep Emansipasi Terbentur Budaya Patriarki

23 Januari 2020   02:07 Diperbarui: 23 Januari 2020   02:06 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tinggal di keluarga Jawa yang sedikit kental dengan nilai-nilai Jawanya di era globalisasi dan "setara-isasi". Merasa bangga ada, karena budaya Jawa masih sedikit terjaga. Namun disisi lain, dilema juga melanda. Melihat realitas di lingkungan terdekat saya, membuat saya berfikir 2 kali dengan ramainya isu emansipasi yang diprakarsai oleh Kartini pada zamannya. 

Sedikit geram dengan kaum adam jika yang terjadi seperti ini. Maunya, emansipasi perempuan. Perempuan keluar dari pembiasaan yang berkutat dalam tugas rumahan. Hak dan kewajiban setara, tapi giliran laki-laki diberikan tugas rumahan angkat tangan. Lempar ke perempuan karena katanya "sudah kodrat, begitu tugas mereka".

Miris sekali hidup di lingkungan yang menganut budaya patriarki namun mencoba memasukkan konsep emansipasi.  Perempuan dituntut segala hal, tapi tetap.. laki-laki yang memegang kendali.

Sekali waktu, wacana tentang emansipasi laki-laki sepertinya perlu. Tidak hanya ide tentang perempuan yang keluar ke ranah publik, tapi juga masuknya laki-laki mengambil peran di ranah domestik.

Dari dalam lubuk hati, perempuan pasti memiliki keinginan untuk bisa berbakti. Jika laki-laki bisa lebih menghargai, sedikit bantuan dan kemandirian kalian adalah bukti, bahwa kami perempuan bukan hanya pelayan, tapi merupakan pasangan yang saling berbagi kasih sayang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun