Mohon tunggu...
Anas Hafid
Anas Hafid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Pendidikan Agama dan Karakter Bagi Remaja

12 Juli 2018   12:40 Diperbarui: 12 Juli 2018   16:19 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anas Hafid, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara

Pembentukan karakter merupakan bagian dari pendidikan nilai (values education) melalui sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk di lakukan. Bahkan, kalau kita berbicara tentang masa depan, sekolah bertanggung jawab bukan hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam jati diri, karakter dan kepribadiaan. 

Dan hal ini relevan dan kontekstual bukan hanya di Negara-negara yang tengah mengalami krisis watak seperti Indonesia, tetapi juga bagi Negara-negara maju sekalipun (cf. Fraenkel Kirschenbaum & Simon 1974).

Pendidikan yang seharusnya merupakan proses transfer ilmu dari seorang guru kepada murid sehingga membuat si murid bisa semakin 'menjadi' pintar dan berakal, kini seolah-olah esensi itu berkurang, kenapa? Karena tidak adanya pendidikan karakter dan pendampingan karakter yang baik dari para pembina, guru, orang tua, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.

Tak sedikit remaja berperilaku yang menyimpang dari nilai-nilai agama dan karakter seperti tawuran, balap liar dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya. Semakin maraknya perubahan dan penodaan moral semata-mata di mulai dari kurangnya akhlak atau karakter yang bersifat agamis pada diri seseorang.  sehingga pendidikan agama dan karakter begitu penting bagi remaja, karena pendidikan agama dan karakter dapat menjadi tameng yang kuat bagi mereka di tengah krisisnya moral remaja.

Pendidikan agama adalah salah satu cabang aspek pendidikan yang mayoritas dibutuhkan oleh pribadi beragama. Agama sebagai pedoman hidup dan merupakan salah satu sarana penanaman karakter yang benar. Di dalamnya terdapat contoh-contoh karakter agama yang sangat membantu tiap pribadi dalam menghadapi budaya negatif.

Pendidikan karakter dan Agama adalah ibarat dua sisi mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan, karena masing-masing saling membutuhkan dan bernilai lebih, menyeimbangkan dan juga saling melengkapi. 

Kurangnya pendidikan karakter, pendampingan, teladan dan pendidikan Agama adalah faktor utama menurunnya 'moral' para pelajar, bisa kita liat hampir sebagian besar pelajar bersifat hedonis, Free Sex, tawuran dan lain sebagainya. Ini PR besar untuk kita semua, ingat... Remaja adalah 'Tiangnya Negara dan Agama, jika remajanya rusak bisa kita pastikan bagaimana keadaan negara kita dan Agama Kita".

Keberhasilan pendidikan terletak pada pendidikan agama dan karakter. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang membangun kepribadian, watak, dan budi pekerti yang luhur untuk di jadikan modal dasar dalam bersosialisai di tengah-tengah masyarakat, baik dalam beragama maupun dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Dan pada dasarnya pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengajarkan kepribadian dan melatih remaja memiliki karakter yang kuat, memiliki sikap mental positif, dan juga beradap. Dengan demikian pendidikan karakter merupakan tahap dari suatu proses pendidikan agama yang menitik beratkan pada pembinaan mental spiritual dan perilakunya.

Pendidikan karakter dan agama menjadi perhatian yang serius bagi para pendidik, bukan hanya sekedar menjadi wacana tetapi harus di realisasikan dan di implementasikan dengan gerakan yang nyata. Sehingga remaja dapat menjadi generasi yang unggul, generasi yang dapat di banggakan dan di andalkan. Karena di pundak merekalah nasib masa depan agama, bangsa dan Negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun