Mohon tunggu...
Anas Ahmadi
Anas Ahmadi Mohon Tunggu... -

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menulis yang Radikal

14 Oktober 2018   09:26 Diperbarui: 14 Oktober 2018   10:14 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjadi penulis memang bukan impian semua orang. Lihat saja, kategorial penulis, yakni:

(1) penulis yang memang berbakat dan melanjutan kebakatannya dalam menulis, mengasah serta mempertajam; 

(2) penulis yang kepepet sebab tidak ada jalan lain selain menjadi penulis; 

(3) menjadi penulis karena sebuah keberuntungan; entah karena kedekatan individual ataupun great moment; 

(4) penulis yang memang berusaha menajamkan kemampuan menulis. Tulisan ini saya tulis untuk merawat dan mengingatkan agar saya juga siap menulis yang radikal. 

Logikanya, seperti halnya berbisnis. Jika progresivitas untuk bisnis hanya 50 persen, hasilnya pun 50 persen. Itupun maksimal. Mungkin dapatnya 40 atau 30 persen. 

Begitu juga dengan menulis, jika kita menulisnya dengan energi 50 persen, hasilnya juga maksimal 50 persen dan bisa jadi 30 ataupun 40 persen. Bukankah "proses takkan pernah mengkhianati hasil". Karena itu, jika ingin menjadi penulis yang profesional membutuhkan energi 100 persen. Ya, inilah yang disebut dengan menulis yang radikal (mengakar). 

Menulis yang radikal ini, mau tidak mau meminta kita sebagai penulis mencurahkan energinya pada tulisan. All out. Kita harus merevolusi  pikiran kita bahwa menulis harus benar-benar menulis. Jika demikian, hasilnya pun bisa sesuai dengan yang kita harapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun