Setahun lebih sudah kita lalui dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran daring yang disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19. Tak terasa akhirnya kita bersiap kembali menyambut tahun ajaran baru, di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan kebijakan baru yakni PPKM. Meski begitu tidak lantas mengikis semangat juang untuk terus menuntut ilmu, tak terkecuali MI Al-Falak, Loji, Kota Bogor-pun, siap menyambut tahun ajaran baru yang dimulai Senin (12/07) lalu.
Ananda Amillia, Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia yang berkesempatan melaksanakan kegiatan KKN dengan salah satu sasaran guru kelas 3A, MI Al-Falak Kota Bogor, Ibu Ilah Rusmiyati, merasa senang dapat melaksanakan kegiatan KKN di MI Al-Falak.
Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan KKN Ibu Ilah telah banyak berbagi mengenai pengalaman kegiatan proses pembelajaran selama setahun terakhir. Dimana masih banyak siswa yang terkendala selama proses pembelajaran daring yang disebabkan karena terbatasnya gadget, minimnya sinyal dan kuota, masih terbatasnya pemahaman siswa maupun orang tua siswa mengenai penggunaan Zoom Meeting atau Google Meet, dan masih banyak lagi sehingga menyebabkan pembelajaran lebih banyak dilakukan via chat WhatsApp.
Meski di tengah pandemi kegiatan belajar masih harus berjalan dengan baik. Proses persiapan materi belajar yang lumayan banyak dimana terdapat tiga sampai empat mata pelajaran perhari, harus disiasati seringkas mungkin agar tidak memberatkan siswa dalam belajar. “Saya biasanya membuat rangkuman sesederhana mungkin di Microsoft Word mengenai materi pelajaran hari itu, yang kemudian siswa salin di buku catatan, nanti disetorkan dengan mengirim bukti fotonya,” ujar Ibu Ilah.
Mengetahui kendala-kendala yang dialami selama proses kegiatan pembelajaran tidak lantas menyurutkan semangat Ibu Ilah dalam mengajar. “Karena salah satu dari kompetensi guru itu 'profesional' yang mana kita dituntut untuk sekreatif mungkin dalam mengajar,” ucap Ibu Ilah.
ditulis oleh Ananda Amillia | KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia 2021