Saat pertama kali melangkahkan kaki ke dunia perkuliahan, banyak dari kita datang ke kampus dengan membawa "versi lama" diri sendiri. Ada yang pendiam, ada yang pemalu, ada juga yang lebih suka menyimak daripada berbicara. Terutama bagi para introvert, kampus bisa terasa seperti dunia yang terlalu bising penuh diskusi, presentasi, organisasi, dan bertemu dengan banyak orang-orang asing yang memiliki perspektif berbeda dengan diri kita, sehingga dapat menguras energi bagi kalangan introvert.
Namun menariknya, justru di tengah hiruk-pikuk tersebut, banyak mahasiswa introvert mulai mengalami perubahan. Bukan berubah menjadi power ranger, namun berubah menjadi ambivert yaitu pertengahan antara introvert dan ekstrovert. Tanpa disadari, sebagian dari kalangan introvert sudah mulai bisa menjadi luwes dalam bergaul, nyaman berdiskusi, dan mampu berbicara di depan banyak orang semua tanpa kehilangan jati diri mereka yang reflektif dan tenang.
Introvert di Tengah Riuhnya Dunia Kampus
Bagi seorang introvert, masuk kuliah bisa terasa seperti dilempar ke arena sosial yang sangat menantang. Dahulu bisa tenang dengan buku dan tontonan drama korea di kamar, sekarang harus berdiri di depan kelas menjelaskan laporan ataupun makalah. Dahulu nyaman menyendiri, sekarang harus bisa berdiskusi mengusulkan pendapat saat kerja kelompok dengan orang yang mungkin tidak sefrekuensi. Hal tersebut menandakan perkembangan yang terjadi bagi kalangan introvert untuk keluar dari zona nyamannya.
Namun, perubahan tak langsung datang sebagai paksaan. Justru melalui pengalaman kecil yang terus berulang seperti diskusi kelas, presentasi, ngobrol dengan teman satu jurusan ataupun dengan teman satu organisasi yang membuat kalangan introvert mulai belajar untuk beradaptasi. Proses ini tak mengubah siapa mereka sebenarnya, tapi menambah cara mereka untuk mengekspresikan diri dan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Ambivert: Di Antara Dua Dunia yang Berbeda
Ambivert adalah mereka yang bisa fleksibel, bisa diam, bisa ramai, tergantung situasi dan orang yang berinteraksi dengan mereka. Mereka tetap menikmati waktu sendiri, tetapi juga tidak canggung ketika harus bersosialisasi dengan banyak orang. Inilah yang secara perlahan terbentuk selama masa kuliah pada sebagian dari kalangan introvert.
Tanpa sadar, mahasiswa yang dulunya selalu duduk di belakang kini mulai berani duduk di tengah bahkan di depan. Mahasiswa yang dulu hanya mendengarkan, kini mulai bertanya dan berpendapat. Mahasiswa yang dulu takut berteman dengan banyak orang, kini mulai berani mengajak berteman orang lain dan menjadi suka berteman. Bukan karena dipaksa, tetapi karena merasa "sudah siap".
Rahasia di Balik Perubahannya
Ada beberapa hal yang secara tidak langsung memicu perubahan dari introvert menjadi ambivert yaitu:
1. Tuntutan Akademik