Tangerang 18 agustus 2025
Masih terasa betul perayaan Dirgahayu RI ke 80, Mengenang Jasa - jasa Pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan yang dinikmati masyarakat indonesia  hari ini, apalagi para pejabat di negeri ini menikmati hasil para pejuang dan hasil pajak yang ditarik dari masyarakat, Sunggu ironi Sekelas Mentri memeberikan statment dan narasi yang menyakitkan seolah Guru dan Dosen Beban Negara.  Ketua Tami Kota Tangerang  Achmad Sauqi menyikapi pernyataan Bu mentri ini tidak elok dan sangat menyakiti Hati para pejuang tanpa Pamrih, belum juga bisa mensejahtrakan guru dan dosen malah membuat gaduh dengan menarasikan citra negative terhadap guru dan dosen ini jelas ketidak mampuan dalam mengelola anggaran Negara, kalau memang tidak Mampu janganlah bernarasi seolah Guru dan Dosen seperti Beban yang amat Membebankan.
Reaksi dan Keresahan Guru:
Pernyataan Menkeu sempat memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama organisasi guru.
Ketua Umum PGRI, Prof. Unifah Rosyidi, menyatakan:
"Kami memahami konteks teknis APBN, tetapi diksi 'beban' sangat menyakiti hati guru yang telah berjuang di garda terdepan mencerdaskan bangsa, seringkali dengan kondisi yang belum ideal. Kami bukan beban, kami adalah investasi terpenting bagi masa depan Indonesia."
Banyak guru, terutama yang berstatus honorer atau memiliki beban mengajar tinggi, merasa pernyataan tersebut mengabaikan pengabdian dan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari.
Analisis: Menimbang Makna dan Dampak
Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Bina Bangsa - Banten Endayani M.I. Pol, memberikan tanggapan:
"Pernyataan teknis Keuangan Negara yang disampaikan Bu Mentri, walaupun secara data yang ada, perlu juga disampaikan dengan cara yang baik dan lihat kepekaan sosial yang tinggi, terutama menyangkut profesi yang mulia seperti guru atau dosen. Kata 'beban' memiliki konotasi negatif dalam bahasa sehari-hari yang sulit dipisahkan dari makna teknisnya. Komunikasi pemerintahse harus lebih cermat untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat menurunkan moral pendidik, pahlawan tanpa tanda jasa bangsa ini."
Ia menambahkan bahwa fokus seharusnya adalah bagaimana mengoptimalkan anggaran pendidikan yang besar tersebut untuk benar-benar meningkatkan kualitas pembelajaran dan kesejahteraan guru secara merata, dan memonitoring anggaran ke akarrumput agar adanya ketersesuaian antara yang di berikan dan digunakan. tukas Dosen Muda Tersebut
-- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menjelaskan pernyataannya yang menyebut guru sebagai "beban" negara. Pernyataan yang sempat memicu kontroversi dan protes dari kalangan pendidik itu disampaikan dalam konteks analisis belanja negara dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026.
Pernyataan dalam Konteks Anggaran