Mohon tunggu...
Anak Agung Ayu Putri Adnyani
Anak Agung Ayu Putri Adnyani Mohon Tunggu... Mahasiswa/ Program Studi Pendidikan Kimia/ Universitas Pendidikan Ganesha

Seorang mahasiswa di Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Kebahagiaan dan Tiga Pilar Kehidupan Dalam Tri Hita Karana

29 September 2025   04:07 Diperbarui: 29 September 2025   04:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkah Anda mendengar mengenai kebahagiaan? Atau pernahkah Anda diberi sebuah pertanyaan apakah Anda sedang berbahagia saat ini? Menurut Anda apakah kebahagiaan tersebut?

Kebahagiaan merupakan perasaan senang, bergembira, dan damai dalam hidup baik secara fisik maupun spiritual. Berdasarkan filsafat Tri Hita Karana, kebahagiaan berasal dari hubungan yang seimbang dan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesamanya, serta manusia dengan alam yang dikenal sebagai bagian-bagian dari konsep Tri Hita Karana. 

  • Parhayangan merupakan bagian Tri Hita Karana yang mengajarkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya. 
  • Pawongan, merupakan bagian Tri Hita Karana yang mengajarkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesamanya. 
  • Palemahan, merupakan bagian Tri Hita Karana yang mengajarkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam sekitarnya.

Dalam implementasinya ketiga bagian konsep Tri Hita Karana di atas dapat direalisasikan dengan berbagai cara. Beberapa contoh cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan ajaran di atas yakni, 

  • Menjaga kehidupan sosial yang baik, hal ini termasuk dalam konsep Pawongan. Kehidupan sosial yang baik akan memberikan rasa aman dan nyaman serta kebahagiaan dalam kehidupan manusia. 
  • Menjaga hubungan dengan Tuhan sesuai agama masing-masing, hal ini termasuk dalam konsep Parhayangan. Iman yang kuat serta spiritualitas akan membawa manusia pada kedamaian dan kesejahteraan batin. 
  • Menjaga pernikahan, merupakan bagian dari konsep Pawongan. Dengan menjaga hubungan dalam pernikahan akan membangun keutuhan keluarga dan ikatan kasih sayang yang baik sehingga akan membawa keharmonisan di dalam hidup. 
  • Keuangan yang stabil, dengan memiliki keuangan dan pekerjaan yang stabil akan berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menjaga hubungannya dengan lingkungan serta mendukung interaksinya dengan sesama. Dengan bagian ini juga akan mendukung manusia dalam menjalankan kegiatan-kegiatan beragama. 

Selain hal-hal di atas terdapat juga konsep 5W yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk dapat menjalani kehidupan yang bahagia. 

  • Wareg, yang memiliki makna makanan. Makanan yang dimaksud di sini merupakan kebutuhan akan makanan yang cukup dan bergizi. Hal ini mencerminkan hubungan antara manusia dengan alam karena makanan berasal dari alam. 
  • Wastra, yang memiliki arti pakaian. Pakaian yang layak dan cukup sebagai bagian dari hak dasar manusia akan mendukung kebutuhan manusia agar hidup dengan bermartabat dan dapat diterima dalam lingkungan masyarakat (pawongan). 
  • Wisma, yang berarti tempat tinggal. Dengan tempat tinggal yang layak dan aman akan menunjukkan kualitas hidup seseorang hal ini akan mencerminkan keseimbangan dan lingkungan tempat tinggal manusia. 
  • Waras, yang memiliki arti kesehatan. Kesehatan fisik dan mental yang baik akan menjadi fondasi hidup yang bertenaga dan produktif sehingga dapat menjaga diri agar bisa tetap berinteraksi dengan Tuhan, sesama, dan alam.
  • Waskita, yang memiliki arti pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan membentuk manusia yang cerdas dan bijak sehingga dapat menjalankan hidup dengan harmonis dengan ketiga pilar Tri Hita Karana. 

Terdapat juga konsep yang dikenal dengan sebutan 6Sa, yang merupakan sebuah konsep yang menjelaskan kebijaksanaan dalam menjalankan hidup berdasarkan konsep Tri Hita Karana. 

  • Sakepenake, yaitu menjalani hidup secukupnya untuk menghindari hal-hal yang berlebihan sehingga dapat menjaga keharmonisan dengan alam dan juga sesama. 
  • Sabutuhe, yaitu memenuhi kebutuhan hidup berdasarkan skala prioritas dengan fokus pada hal-hal penting yang membawa kebahagiaan sejati.
  • Saperlune, yaitu hanya mengambil sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menghindari pemborosan dan menjaga kelestarian alam. 
  • Sacukupne, yaitu memenuhi kebutuhan dasar tanpa melebihi kerpeluan yang dibutuhkan sehingga tidak merugikan diri sendiri dan juga lingkungan. 
  • Samestine, yaitu berusaha memperoleh sesuatu dengan cara yang benar sesuai dengan aturan yang ada serta etika dan morla yang dihormati. 
  • Sebenere, yaitu menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai moral dan aturan yang mengikat kehidupan manusia agar tetap damai dan harmonis

Konsep-konsep di atas jika dapat diterapkan dalam kehidupan akan membawa manusia pada ketenangan batin, keharmonisan, serta kebahagiaan. Selain, dengan menerapkan konsep-konsep tersebut ada juga konsep yang bernama tiga pilar kebahagiaan. Konsep ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari kita sebagai umat manusia. Konsep ini meliputi kehidupan keluarga yang baik, pekerjaan yang baik, serta komunitas atau teman yang baik. 

  • Kehidupan keluarga yang baik dapat dicapai dengan membina hubungan sosial yang harmonis antar anggota keluarga. Keluarga yang dapat memberikan landasan moral yang baik serta dukungan emosional yang tepat akan menunjang kebahagiaan di bidang lainnya. 
  • Pekerjaan yang baik, akan mencerminkan aktualisasi diri seseorang sekaligus menunjang kehidupan beragama karena untuk melaksanakan ibadah atau parhayangan jika pekerjaan dilakukan dengan nilai-nilai spiritualitas dan kejujuran. 
  • Hubungan yang harmonis dengan teman dan juga komunitas dibangun dengan cara membangun jejaring sosial yang positif dan saling mendukung satu sama lainnya. Jika seseorang memiliki interaksi dan jejaring sosial yang sehat akan memperkuat kebahagiaan dan keseimbangan hidupnya. 

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan secara singkat bahwa kebahagiaan adalah keadaan di mana seseorang merasa bahagia, senang, dan damai. Untuk dapat mencapai kebahagiaan tersebut manusia sebaiknya hidup dengan sederhana sesuai dengan skala prioritas kehidupannya atau tidak berfoya-foya. Selain itu, dengan membina hubungan yang baik dan positif dengan orang-orang di sekitarnya akan meningkatkan taraf kebahagiaan dan keharmonisan hidup seseorang. Oleh karena itu, mulai saat ini ayo kita semua berusaha untuk tetap hidup sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang yang berada di lingkungan kita saat ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun