Mohon tunggu...
Amy Naylan
Amy Naylan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesenian Tari Glipang Khas Lumajang

17 April 2017   20:53 Diperbarui: 17 April 2017   21:04 4086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari Glipang adalah sarana hiburan bagi masyarakat Lumajang baik untuk penyambutan tamu maupun tamu-tamu penting lainnya. Selain itu Tari Glipang juga untuk acara pembukaan seperti pada acara HARJALU (Hari Jadi kota Lumajang) dan pada acara agustusan dengan adanya karnaval.

Tari glipang ini di iringi menggunakan alat musik seperti ketipung lanang dan ketipung wedok untuk mengiringi para penari. Biasanya tari glipang ini dimainkan oleh 5 orang laki-laki, namun bisa juga dibawakan oleh perempuan asalkan memenuhi kaidah aturan seperti tarian laki-laki yang gerakannya ada perpaduan gerakan silat seperti tendangan dan tangkisan juga sholawat yang biasanya juga di iringi alat musik jidor,rebana dan kecrek yang biasa digunakan di mushola. Konon dahulu juga digunakan sebagai sarana penyebaran agama islam di Lumajang.

Masyarakat yang menonton dan menyukai pertunjukan tari glipang dapat memakan waktu yang lama dan bisa saja semalam suntuk. Dalam pertunjukan yang seperti ini maka ditampilkan berulang-ulang bagian-bagian tertentu yang dianggap penting atau digemari oleh masyarakat. Pertunjukan kesenian glipang semalam suntuk terbagi menjadi beberapa tahap:

  • Tahap ke satu: Tari Ngremo Glipang (Tari Kiprah Glipang). Tari ini merupakan bentuk tari yang digunakan untuk mengawali pertunjukan seni glipang.
  • Tahap ke-dua: Tari Baris. Tarian ini dibawakan oleh para penari pria, biasanya disertai penampilan seorang pelawak pria.
  • Tahap ke-tiga: Tari Pertemuan. Tarian dibawakan oleh penari pria dan wanita dalam komposisi berpasangan, disertai dua pelawak pria dan wanita. Peragaan tarian wanita dibawakan oleh penari pria dan dalam adegan ini kedua pelawak berdialog lucu.
  • Tahap ke-empat: Sandiwara (Drama). Membawakan ceritera tertentu dengan tema tertentu pula yang bernafaskan agama Islam.

Hubungan Budaya Tari Glipang Dengan Islam Nusantara

Kesenian Glipang adalah jenis kesenian pertunjukan yang membawakan lakon-lakon tertentu yang biasanya dimainkan semalam suntuk. Tema lakon bernafaskan cerita agama Islam antara lain tentang kejayaan Islam dan cerita kehidupan masyarakat sehari-hari.

Istilah Glipang belum dapat dipastikan asal-usulnya, namun kata “glipang” berasal dari istilah dalam bahasa Arab “goliban”, yang mengandung makna tentang kegiatan yang biasa dilakukan oleh para santri di pondok dalam kehidupan sehari-hari.

Tari Glipang memiliki makna simbolis dengan jumlah penari 5 orang laki-laki tidak boleh lebih atau kurang. Makna dari 5 penari itu adalah dari unsur agama islam. 5 berarti kewajiban umat islam menjalankan sholat 5 waktu. Dari unsur jawa 5 melambangkan 4 kiblat 5 badan yaitu 4 arah mata angin dan 5 badan kita.

Tari Glipang juga berfungsi sebagai sarana pendidikan. Bisa dilihat dari penyajian tari tersebut, terdapat unsur- unsur kesenian yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan yaitu pendidikan untuk masyarakat kecil atau masyarakat pedesaan. Tak hanya itu, juga mengingatkan kita sebagai manusia akan ajaran- ajaran Allah SWT serta mengajak untuk selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-NYA.

 Selain itu ditinjau dari jenis tarinya Tari Glipang termasuk tari Kerakyatan yaitu tarian yang hidup dan didukung oleh masyarakat daerah secara turun temurun dan telah dianggap sebagai milik rakyat di Lumajang. Berdasarkan Tema Tari Glipang memiliki tema kepahlawanan. Karena menunjukkan keperkasaan dan keguguhan seorang prajurit yang melawan musuhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun