Mohon tunggu...
Amsal salsabilla
Amsal salsabilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berita Hoaks Saat Pandemi Virus Covid-19

20 Januari 2021   17:17 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:25 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Corona Virus atau Covid-19 ini pertama kali ditemukaan di China lebih tepatnya di kota Wuhan provinsi Hubei. Pemerintahan China melaporkan virus ini ke Oraganisasi Kesehatan Dunia atau lebih di kenal dengan sebutan WHO pada tanggal 31 Desember 2019. Beberapa pasien adalah pedagang pasar Huanan di Wuhan, berita yang beredar di pasar ini menjual banyak makanan yang tidak lazim untuk di konsumsi seperti kelelawar dan kodok, peneliti mengatakan bahwa virus ini berasal dari kelelawar dan di konsumsi oleh manusia.
Berita virus Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan Corona virus ini menyebar luas keseluruh dunia dan menghebohkan dunia. Awal masyarakat Indonesia tahu tentang wabah ini biasa saja bahkan cenderung menyepelekan ada yang bilang "virusnya gak mungkin bisa terbang ke Indonesia ongkosnya mahal" menyepelekan bukan? Seperti tidak menghiraukan himbauan. Namun nyatanya virus ini sampai juga di Indonesia dan membuat panic masyarakat. Pada tanggal 2 maret 2020 pemerintah Indonesia mengumumkan 2 pasien positif covid-19 asal dari Depok Jawa Barat, semua menjadi panik sekolah di liburkan 2 minggu semua kegiatan dilakukan di dalam rumah, semua pekerjaan kantor juga di kerjakan di rumah tidak bisa bertemu secara langsung semua menjadi serba online, benda yang awalnya tidak penting menjadi langkah seperti masker, handsainiteser, disinfektan dan obat obatan penambah imun tubuh. Masyarakat menengah keatas memborong semua kebutuhan baik kebutuhan pokok maupun masker dll, harga yang awalnya murah semua menjadi mahal. Dan dari sini banyak sekali berita hoax yang di sebarkan masyarakat mulai dari sosmed sampai grup wa keluarga, semua ditelan mentah mentah dan bisa berubah dari mulut kemulut keadaan ini makin membuat semua menjadi parno akan semua hal.
Sebenernya hal seperti itu bisa terjadi kapan pun dan dimana saja tidak hanya saat kondisi pandemic covid-19 saja namun kondisi ini bisa terjadi kapanpun, semua dikarenakan pemahaman dan pemikiran manusia yang berbeda beda. Ada yang menelan mentah mentah sebuah informasi dan menyebar luaskan argument atau pun opini tanpa mencari tahu kebenarannya dan ada juga yang mencari dulu infomarisi nya dan tidak menyebar luaskan terlebih dalu. Orang yang dengan mudahnya menyebarkan informasi tanpa mencari tahu terlebih dahulu adalah orang yang malas mencari tahu faktanya terlbih dahulu dan ujung ujungnya akan salah informasi. Salah informasi itulah yang menyebabkan pandemic covid-19 terutama di Indonesia sulit untuk dikendalikan.
Sesat fikir pada masa pandemic seperti ini terjadi karena seseorang memikirkan, membuat logika dan memproses beberapa informasi dengan tidak baik  akibatnya akan menjadi berita yang salah atau bahkan berita hoax yang akan tersebar luas dikalangan masyarakat. Hal seperti ini tentu saja tidak baik karena dapat menghambat penyampaian sains dan medis tentang kewaspadaan di masa pandemi covid-19 ini. Contohnya masyarakat menyebarkan berita dengan bermodalkan kata "katanya" dan akan banyak yang mempercayai dikarenakan mayoritas orang juga menyakini apa yang telah disampaikan tadi, padahal belum jelas berita tersebut dapat dari mana. Contoh berita yang sangat menghebohkan "katanya orang orang di wuhan china banyak yang meninggal dijalan sebelum mereka meninggal mereka kejang kejang dulu" dan berita ini menyebar dengan di dukungnya sebuah video yang 'katanya" kondisi keadaan kota wuhan pada saat itu, keadaan tersebut disebut sebagai sesat piker Bandwagon.
Ada juga sesat piker Non sequitur sesat pikir yang terjadi ketika orang lain telah memberikan informasi yang tepat namun tidak diserap dengan baik dan kesimpulan yang salah oleh lawan bicaranya. Contohnya andi mengatakan "berjemur di bawah sinar matahari saat pagi hari itu sehat karena bisa memperoleh vitamin D". ketika info tersebut diserap oleh lawan bicara ia justru berubah makna menjadi "sering berjemur dibawah sinar matahari pagi bikin kita kebal dari virus corona" dan kemudian disebar luaskan ada juga yang mengatakan minum jamu setiap hari akan terhindar dari virus corona. Memang minum jamu dan berjemur di bawah sinar mata hari pagi bagus untuk kesehatan dan menambah imun tumbuh tapi kalau kita tidak menjaga jarak, memakai masker dan memenuhi peraturan protokol lainnya akan tetap bisa terkena virus ini.
Ada lagi contoh logical fallacy Ad ignorantiam ini bisa terjadi ketika berdiskusi, lalu dari salah satu anggota yang ikut berdiskusi sudah menghakimi padahal belum tahu betul soal apa yang dibicarakan contohnya "menurut penelitian virus corona ini bisa menular dari di uang kertas atau pun di layar ponsel selama 28 hari, hal ini dapat dicegah dengan cara mencuci uang lalu di jemur dibawah sinar matahari"  dan teman yang satunya menjawab bahwa peneliti itu berbohong tanpa membaca atau mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya.
Bahkan dulu tersebar pula bahwa obat untuk wabah virus ini sudah ditemukan oleh orang korea selatan dan "katanya" Indonesia mendapatkan obat dari Korea Selatan tanpa harus berebutan dengan Negara Negara lainnya karena Indonesia di utamakan namun sampai sekarangpun belum ada kelanjutan dari berita tersebut. Ada pula yang menyakini ini adaalah konspirasi elit global untuk melakukan rencana rahasia mereka dengan menyebarkan virus tersebut, hal ini banyak di yakini karena di dukung beberapa aturan yang ada. Seperti orang yang terkena virus ini dan dinyataka meninggal dunia harus segara di makamkan tidak boleh di mandikan dan di makam kan langsung oleh pihak rumah sakit, bahkan pihak rumah sakit tidak boleh mengotopsi jenazah tersebut. Hal ini menjadi mencurigakan dikalangan masyarakat dan bertanya "mengapa tidak boleh di otopsi" "seharusnya di otopsi dong agar tahu apa yang menyebabkan virus ini dan segera menemukan obatnya" dan banyak lainnya. Pihak WHO memang tidak memperbolehkan mengotopsi jenazah yang terkena covid-19 ini dari situlah muncul anggapan yang disimpulkan oleh masyakarat tanpa mencari terlebih dahulu.
Bahkan tersebar pula berita bahwa ada salah satu Negara yang melanggar dan mengotopsi jenazah pasien covid-19 dan mengatakan bahwa sebenarnya obat untuk menyembuhkan virus ini sebenarnya sudah ada dan gampang untuk dibeli namun berita ini pun sampai sekarang belum jelas tidak ada penjelasan dari pihak WHO, mereka tidak membantah dan membenarkan tentang berita tersebut.
Adapun beberapa munculnya teori konspirasi tentang wabah covid-19 atau Corona yang banyak sekali dibahas dikalangan milenian saat ini, ini menyebabkan ancaman serius terhadap dunia untuk menangani wabah virus karena hampir semua menyakini adanya teori konspirasi dibalik wabah virus covid-19 ini, padahal berita tersebut hoax, berita palsu dan klaim sesaat pada masa pandemi ini. Adapun masyarakat yang beranggapan bahwa "virus ini hanya akal akalan pemerintah saja", "sebenernya virus ini tidak ada hanya dibuat buat saja" dan masih banyak anggapan lain. Dari sini banyak yang menyepelekan virus tersebut dari mulai tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, membuat kerumunan seperti pernikahan dan pesta pesta lainnya, hal ini tentu saja menyulitkan pemerintah untuk menyetop laju penyebaran virus corona ini.
Rumor yang di klaim yang jelas tidak dapat percaya disebarkan setiap hari oleh orang orang yang mempunyai kemampuan kritis ditengah masa bingung dan ketidakberdayaan ditengah pandemi covid saat ini. Perasaan aman dan control yang ditawarkan mungkin hanya ilusi namun dampak yang diakibatkan dari rumor tersebut dapat merusak kepercayaan public dengan kebenaran yang ada. Dengan kemajuan zaman seperti saat ini orang dengan gampang mengakses informasi dan menyebar luaskan informasi tersebut tanpa memikirkan hal lainnya. Hal ini dapat menjadi sesat fikir dikalangan masyarakat dan berfikir bahwa wabah virus ini sebenarnya tidak ada pemerintah hanya mengada ngada saja. Banyak nya media informasi yang membawa berita dan melebih lebihkan berita tentang covid-19 ini semakin membuat masyarakat panic padahal berita tersebut juga belum jelas kebenarannya, apalagi dikalangan ibu ibu yang mudah sekali menelan berita mentah mentah. Ada salah satu video diyou tube yang berbicara tentang konspirasi tentang wabah ini yang mengatakan bahwa wabah ini hanya permainan elit global untuk memuluskan rencana mereka asumsi mereka tidak memiliki dasar dasar yang kuat dan tidak dapat dipercaya. Dan malah melontarkan pertanyaan pertanyaan yang tidak jelas untuk sampai ke kesimpulan
Ketika sesat fikir masih saja dilakukan ujung dari pandemic ini makin tak terlihat, berikut ini cara dari klikdokter agar tidak mudah mempercayai berita berita yang beredar diluar sana. Yang petama buat kesimpulan secara berurutan contohnya saat anda menonton film dan alurnya tidak jelas dari flashback ke masa kini dan kembali lagi ke flashback anda tentu tidak puas bukan? Jadi coba ambil dari kesimpulan yang berurutan. Yang kedua anda harus mengevaluasi informasi yang anda terima seperti mencari dari media media lain dan memandingkan dari info/berita yang lainnya, tidak mudah mempercayai dari satu informasi saja, apalagi yang belum jelas kebenarannya. Yang ke tiga harus menerima fakta meskipun tak sesuai kenyakinan, memang jangan mudah percaya dengan berita yang beredar namun jika memang berita tersebut benar adanya kita harus percaya apalagi informasi tersebut berasal dari metode penelitian yang jelas adanya.
Sesat pikir ini akan terus berkembang dan membuat semakin susah penangan covid-19 atau corona ini karena banyak nya berita yang beredar entah itu teori konspirasi ataupun dari media media yang belum jelas kebenarannya. Bersikap vocal iu perlu, tapi pastikan apa yang disampaikan tepat, anda juga bisa menjadi pendengar dan penonton saja namun pastikan tetap mengkritisi secara bijak dan menarik kesimpulan namun jika kesimpulan nya belum jelas maka jangan diserap terlebih dahulu. Stop sebarkan berita berita yang belum jelas sumbernya dari mana dang jangan mudah menelan berita dengan mentah mentah tetap jaga kesehatan dan jangan lupa mematuhi protokol kesehatan memakai masker bila berkegiatan diluar dan jika tidak ada kepentingan lebih baik dirumah saja jangan berkerumun dan membuat kerumunan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imun tubuh supaya tidak mudah tertular oleh virus ini hal itu bisa membantu menurunkan resiko tertular virus covid-19, virus ini ada dan bahaya. Sekian essay dari saya semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun