Mohon tunggu...
AMRUL HAQQ
AMRUL HAQQ Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri Media GelitikPolitik.com

Amrul Haqq merupakan penulis buku dan pendiri sekaligus pemimpin redaksi media online berbasis politik bernama GelitikPolitik.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hijrahku, Hijrahmu, Hijrah Medsos

28 Mei 2019   22:27 Diperbarui: 29 Mei 2019   18:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan menjadi trend dikalangan muslim perkotaan bahwa hijrah adalah sebuah keharusan untuk menggapai status kesalehan sosial demi pegakuan oleh lingkungan sekitar. Berkembangnya umat muslim konservatif yang mayoritas terjadi di perkotaan menjadikan term 'Hijrah' menjadi sangat populer terlebih dikalangan anak muda yang sedang mencari jati diri sosial dan spiritual.

Term hijrah sebenarnya diambil dari hadist yang sangat terkenal. Esensi hadist ini hijrah ini ditangkap oleh ulama fiqh sebagai pesan pnting Rasulullah SAW perihal niat seseorang dalam berbuat baik. Hal itu menempatkan hijrah sebagai kedaulatan tekad untuk Allah dan RasulNya, sebagaimana keterangan Syaikh Ibnu Athaillah Al Iskandariy dalam kitab Al-Hikam berikut ini:

Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW "Siapa saja yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi siapa yang berhijrah kepada dunia dan dunia yang akan ditemuinya, atau kepada perempuan yang akan dikawininya, maka sasaran hijrahnya tertuju pada sasaran hijrahnya". Pahamilah sabda Rasulullah SAW ini. Renungkan perihal ini bila kau termasuk orang yang memiliki daya paham.

Syekh Ibnul Ubbad mengatakan bahwa hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tuntutan secara eksplisit terhadap manusia untuk membulatkan hati semata-mata untuk Allah dan larangan secara implisit untuk memberikan hati untuk segala hal duniawi.

Kata 'maka' hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya' mengandung pengertian berpindah dari alam kepada Penciptanya. Inilah yang dituntut dari seorang hamba. Tuntutan ini diungkapkan dengan sangat eksplisit. Sedangkan kata 'maka hijrahnya kepada sasaran hijrahnya' mengandung pengertin kebersamaan dengan alam dan hanya berpindah-pindah didalamnya. 

Hal ini yang dilarang dari seorang hamba. Larangan ini diisyaratkan secara implisit. Oleh karena itu, seorang murid hendaknya memiliki semangat dan cita-cita yang mulia sehingga tidak lagi berpaling sama sekali kepada yang lain dari alam" (Ibnu Abbad, Ghayatul Mawahibil Aliyyah. [Indonesia, Al-Haramain Jaya: 2012] Juz 1, Halaman 3)

Hijrah Sufi

Ulama Sufi dan ulama fiqh menginterpretasikan hadist ini tidak berbeda jauh. Bahwasannya niat menjadi landasan dalam perbuatan baik. Bahkan para sufi mengingatkan untuk tidak terpedaya dengan sesuatu yang secara kasatmata adalah nikmat dan syariat Allah.

As-Syibli RA berpesan, waspadalah dengan tipu daya-Nya meskipun dalam firman-Nya dikatakn 'makan dan minumlah kalian' (Al-Baqarah ayat 60). Ini maksudnya adalah pesan 'janganlah kalian tenggelam dalam keinginan. 

Hendaklah kalian tetap bersama-Nya dalam setiap hal, bukan bersama nafsumu. Perintah 'makan dan minumlah' meskipun secara kasatmata adalah bentuk penghormatan dan pemberian nikmat, tetapi secara batin adalah ujian dan cobaan, sehingga seseorang dapat melihat siapakah dirinya saat bersama nafsu" (Ibnu Abbad, Gayatul Muwahibil Aliyyah, [Indonesia, Al-Haramain Jaya: 2012] Juz 1, Halaman 37) (1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun