Lihat ke Halaman Asli

Zwetriz Perdana Betha

Autoimmune Survivor

Merajut Mimpi

Diperbarui: 26 Maret 2024   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ada yang tidak pernah bermimpi? Apa anda yakin tidak pernah berminpi? Ah, mungkin lebih tepatnya, tidak berani bermimpi?

Ada banyak alasan dibalik keengganan kita untuk bermimpi. Salah satunya, mungkin, karena merasa diri kita memiliki banyak keterbatasan.

Namun, coba pertanyaan tersebut ditelaah kembali. Keterbatasan dalam bermimpi atau keterbatasan dalam mewujudkan mimpi? Nah, disinilah akar masalah yang sebenarnya.

Banyak dari kita yang merasa, bermimpi tanpa adanya "kemudahan" untuk mewujudkan mimpi adalah hal yang sia-sia. Udah bermimpi yang baik-baik tapi ujungnya tidak akan terwujud karena keterbatasan sumberdaya, ya buat apa?

Ada benarnya, kita harus mengerti dan paham dengan keterbatasan sumberdaya yang kita miliki dalam mewujudkan mimpi. Untuk apa? Agar kita bisa mencari cara untuk mengusahakan dan mencari alternatif sumberdaya pengganti lainnya.

Manusia diberi kemampuan dan kemudahan dalam banyak hal untuk belajar dan bertindak oleh Tuhan. Kita sama-sama melihat bagaimana manusia bisa berkembang dan bertumbuh dari waktu ke waktu dan tetap hidup menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Dan manusia, selalu bertahan.

Gunakanlah kemampuan kita sebagai manusia, yang dapat beradaptasi dengan cepat, untuk semua hal yang terkait dengan mimpi kita. Maka anda, akan menemukan jalan untuk meraih mimpi anda.

Bermimpilah setinggi-tingginya, karena tanpa mimpi, anda tidak akan punya tujuan hidup




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline