Lihat ke Halaman Asli

Harapan Baru Bagi Penderita TB

Diperbarui: 15 Mei 2017   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pak Suprapto, 58 tahun datang berobat ke RSCM

Pasien:Selamat pagi, Dok.

Dokter:Pagi Pak Suprapto. Wah saya lihat status Bapak sudah tebal nih!

Pasien:Iya Dok, saya sudah jadi langganan 30 tahun lebih.

Dokter:Wah benar, Bapak sudah berobat dari 1982 karena TB. Tapi kok belum tuntas-tuntas sampai sekarang? Malahsempat dirawat juga karena batuk darah.

Pasien:Iya, Dok. Saya jadi malu ini.Saya berobatnya putus-putus, Dok. Sudah sering dinasehati sama dokter-dokter sebelumnya, tapi sayanya bandel. Untungnya dokter-dokter di RSCM ini masih baik sama saya, mungkin karena mereka sedang belajar ya Dok.

Dokter:hahaha... bisa saja Bapak. Lantas kenapa minum obatnya putus-putus nih?

Pasien:Habis gimana lagi Dok. Berobatnya lama sekali sampai 6 bulan. Istri saya yang disuruh Dokter untuk mengingatkan juga sering lupa. Belum lagi sudah antri berobat seharian, tahu-tahu obatnya habis. Kadangsetelah saya minum obat,saya jadi mual dan nggak nafsu makan seharian, lidah rasanya pahit.Pernah juga pas periksa darah katanya saya kena sakit liver, saya kan jadi takut Dok.

Dokter:Benar Pak, berobat TB memang perlu 6 bulan. Tapi kalau putus-putus begini bisa lebih lamalagi dan juga bahaya lho, Pak. Lama-lama kumannya jadi pinter dan tidak mempan lagi pakai obat yang biasa. Terus kalau sampai nyebar ke masyarakat atau keluarga Bapak sendiri bagaimana?

Pasien:Sebenernya saya juga nggak mau buat dosa nyebar-nyebarin penyakit. Ada nggak sih Dok, obat yang bisa bikin lebih cepet sembuh atau bikin saya nggak mual atau sakit hati?

Pertanyaan pasien dalam ilustrasi diatas, sebenarnya juga merupakan pertanyaan praktisi-praktisi kesehatan yang menangani kasus TB (tuberkulosis).TB merupakan penyakit infeksi dari kuman Mycobacterium tuberculosis,yang umumnya menyerang organ paru, sehingga kebanyakan dikenal awam sebagai flek paru atau TBC (kini: TB Paru).Namun, selain paru, kuman ini juga bisa menyebabkan infeksi di bagian tubuh lain seperti mata, kulit, mulut, pita suara, tulang, otot, hati, ginjal, bahkan otak.Kuman ini dapat bersarang selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, serta menimbulkan kematian bila tidak ditangani dengan benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline