Lihat ke Halaman Asli

Zata Al Dzahabi

Penulis, Content Creator, Podcaster

Citayam Fashion Week dan Teori Kultivasi

Diperbarui: 26 Juli 2022   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image From: Lifestyle - SINDOnews

                                                                                                       

Gambaran Umum       

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan muculnya fenomena sekaligus istilah baru yang disebut CFW (Citayam Fashion Week), fenomena ini menjadi sorotan setelah salah satu akun pengguna media sosial Twitter mengunggah gambar yang memperlihatkan kawasan BNI City Sudirman begitu ramai dengan muda-mudi yang sedang nongkrong. Ratusan bahkan mungkin ribuan anak-anak muda yang nongrong di kawasan tersebut, diketahui berasal dari Depok,Citayam,Bojong Gede dan sekitarnya.

Lalu mengapa fenomena ini begitu menarik untuk dibahas? Selain banyaknya anak-anak muda yang berkumpul/nongkrong di kawasan Sudirman, adalah gaya berpakaian mereka yang bisa dibilang Stylish dan nyentrik dari situlah fenomena ini dinamai Citayam Fashion Week

Melansir dari Republika.co.id salah satu media fashion asal Jepang Tokyo Fashion ikut menyoroti fenomena ini terkhusus pada postingan akun Twitter bernama Sofia Rina, dimana dalam unggahnnya tersebut ia menjelaskan mengenai Citayam Fashion Week disertai dengan beberapa foto.  "Ada ratusan bahkan ribuan anak muda yang memadati kawasan Jakarta Pusat, mulai dari Sudirman, Gatot Subroto, dan sekitarnya untuk menggelar show dengan selera fashionnya masing-masing," tulis @sofiaflorina. 

Postingannya tersebut berhasil mencuri perhatian pihak Tokyo Fashion, mereka mengapresiasi fenomena Citayam Fashion Week menurut mereka ribuan anak muda yang berkumpul di kawasan tersebut, membuat jalanan di Jakarta Pusat menjadi hidup bahkan mereka membandingkannya dengan Harajuku.

Apa Itu Teori Kultivasi?

Lalu apa itu Teori Kultivasi? Dan apa kaitannya dengan fenomena Citayam Fashion Week ini? Pertama kita perlu memahami terlebih dahulu teori ini secara umum, Teori Kultivasi pada awalnya merupakan salah satu teori komunikasi massa yang mencoba menjelaskan hubungan antara media komunikasi dengan tindak kekerasan. 

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh George Gerbner seorang Profesor asal Hungaria, sekaligus pendiri gerakan Cultural Environment Movement, ia pernah mengaitkan antara tindak kekerasan dengan perilaku menonton tv masyarakat Amerika Serikat. 

Teori Kultivasi berasumsi bahwa pecandu televisi akan terbangun keyakinan/persepsi bahwa "dunia itu sangat menakutkan", hal ini terjadi karena persepsi mereka dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di televisi. Gerbner menyatakan bahwa televisi merupakan suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi masyarakat modern, karena televisi mampu memnampilkan berbagai simbol dengan sangat nyata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline