PURWOREJO - Bedug merupakan sebuah alat musik tabuh seperti gendang yang ukurannya besar. Bedug di Indonesia adalah sebuah media tanda pengingat telah memasuki waktu ibadah umat muslim yakni shalat. Hampir semua tempat ibadah umat muslim seperti Masjid dan Mushola memiliki benda yang ditabuh ini. Bedug ini sendiri identik juga dengan waktu shalat dan bulan Ramadhan. Namun ada daerah di Jawa Tengah yang memiliki Bedug yang ukurannya berbeda dengan yang biasanya. Di daerah ini juga, menjadi tempat kelahiran salah satu pahlawan revolusi yang terkenal sampai saat ini.
Sejarah Bedug Pendowo dari Kota Pejuang
Alun-Alun Purworejo (Foto: krandeganbayan.id)
Kota Pejuang adalah sebutan bagi suatu Kabupaten di Jawa Tengah yang berada di dekat pesisir pantai selatan, berbatasan dengan Provinsi Kota Pelajar yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berada di sisi timur suatu kota yang dijuluki Kota Beriman ( Kebumen ) yakni Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Kota ini, memliki salah satu bedug terbesar di dunia yang terletak di Masjid Agung Purworejo yang terletak di barat alun-alun Purworejo, Jawa Tengah. Bedug tersebut dimanakan bedug Kyai Bagelen atau sering disebut dengan bedug Pendowo yang telah ada sejak Tahun 1834 di Purworejo.
Beduk Pendowo di Masjid Agung Purworejo. (Foto: KR Jogja)
Menurut kanal YouTube Dian Novriandini, sejarah bedug terbesar di Indonesia bermula dari gagasan Raden Adipati Cokronagoro I yang ingin membuat bedug raksasa di Purworejo. Tujuannya adalah untuk melengkapi perlengkapan Masjid Agung Purworejo sebagai penanda waktu salat, penunjuk kegiatan umat Islam, serta mendukung aktivitas masyarakat kota saat itu. Keinginan tersebut kemudian didiskusikan bersama para ulama masjid dan Kadhipaten Suntoro.
Proses pembuatan bedug melibatkan penggunaan batang pohon jati setinggi sekitar 2,5 meter untuk dijadikan bagian utama atau sprei bedug. Raden Adipati Cokronagoro I menyetujui penggunaan kayu jati dan menugaskan saudaranya, Raden Tumenggung Prawironagoro, yang saat itu menjabat sebagai Wedana Bragolan, untuk memimpin pembuatan bedug raksasa tersebut. Bedug ini kemudian dikenal dengan nama Bedug Pendowo, dan diyakini sebagai bedug terbesar di dunia serta salah satu warisan sejarah penting di Indonesia.
Papan informasi Bedug Pendowo ( Postingan Blogspot Johan Budi Ifana )
Bedug tersebut memiliki ukuran luar biasa: diameter bagian depan 194 cm, diameter belakang 180 cm, panjang 292 cm, dengan keliling bagian depan 601 cm dan belakang 564 cm. Karena ukurannya yang besar, dibutuhkan 120 paku di bagian depan dan 98 paku pada rangka belakang untuk mengikat dan memperkuat kulit bedug. Bedug yang juga dikenal dengan nama Kyai Haji Bagelen ini diakui sebagai salah satu bedug terbesar di dunia, khususnya di wilayah Asia Tenggara.