Lihat ke Halaman Asli

Yusep Hendarsyah

Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Anakku Ingin Bekerja di Bank, Salahkah?

Diperbarui: 16 Agustus 2019   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Kontan | MURADI

Sebagai bagian dari keluarga besar organisasi keislaman Persatuan Islam, Nenek dan Kakek termasuk yang fanatik. Segala-galanya kalau tidak berkenan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW akan mudah dicap bidah.

Sejak kecil saya dan saudara lainnya sering berlibur ke rumah Nenek di Tasikmalaya yang memang rumahnya sangat besar namun ketat dalam soal aturan. Tidur setelah sholat isya dan bangun sebelum adzan subuh berkumandang.

Saya yang alergi dingin tentu sulit beradaptasi dengan suhu air di kamar mandi. Seperti air es saking dinginnya. Nenek saat itu meminta untuk langsung mandi agar tidak dingin. Ajaib rasanya, saat subuh buta kami mandi dan merasakan dingin. Namun setelahnya saya merasakan segar. Aktivitas pun menjadi lancar.

Meski terkenal sangat fanatik, namun faktanya tidaklah demikian. Ayah saya menikah dengan ibu yang latar keluarganya lebih ke NU. Jadilah saya dan saudara kandung lainnya mengaji di dua organisasi keislaman tersebut. Perbedaan pasti ada, namun tak membuat hubungan keluarga besar menjadi retak. Itulah Ukhuwah Islamiyah sesungguuhnya.

Sampai suatu ketika saya mendapatkan informasi bahwa paman, adik kandung Bapak bekerja di perbankan. Dia ternyata bekerja di bank swasta. Saya ingat betul saat itu nama banknya adalah Bank of America. 

Gajinya sangat besar dan menjadi trendsetter keluarga, meski ada juga yang bekerja di BPKP dan Perpajakan namun saat itu bekerja di bank seperti paman saya adalah suatu keajaiban.

Bagaimana tidak, kalau dirunut dengan permasalahan saat ini yang banyak menyatakan bahwa bekerja di bank itu adalah haram karena berkaitan dengan riba, dan riba itu adalah haram. Lalu bagaimana dengan paman saya?

Pernah saya bertanya kepada ayah saya saat itu. Apakah bekerja di bank itu haram?

Ayah saya yang memang terkenal keras, galak dan tak pernah bisa kompromi terhadap sesuatu yang prinsipil mengatakan, "Selama tidak ada keputusan Ulama dan Umaro yang menyatakan bekerja di bank adalah haram, maka pekerjaan Mamangmu adalah syah, halal dan baik untuk dirinya dan keluarga intinya dan keluarga besar."

Itulah pula yang ditanamkan nenek saya dulu kepada Mamang (Paman) saya saat meminta izin untuk bekerja di bank tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline