Hari semakin sore ketika mobil kami memasuki kawasan De Karanganjar Koffieplantage Blitar. Ini adalah destinasi ketiga kami dalam perjalanan sehari di Blitar setelah Kampung Coklat dan Museum Bung Karno.
Diiringi hujan yang begitu deras dan langit yang agak gelap kami segera menuju pintu masuk lokasi De Karanganjar Koffieplantage Blitar, atau Perkebunan Kopi Karanganjar yang berlokasi di Karanganjar Timur, Modangan, Nglegok Blitar.
Yang dinamakan pintu masuk bentuknya adalah serupa pintu gerbang besar yang dibukakan oleh penjaga yang bertugas di dalamnya.
Dari informasi yang kami dapatkan di tempat ini kami bisa menemukan cafe, museum dan rumah Lodji.
Petunjuk arah di De Karanganjar Koffieplantage, dokumentasi Ayu
Sesudah membeli tiket masuk yang berbentuk kartu pos, kami segera masuk. Karena perut sudah lapar, tujuan pertama kami adalah cafe.
Sebenarnya untuk masuk ke cafe kami harus berjalan kaki, tapi karena cuaca kurang mendukung sore itu mobil kami dipersilakan masuk dan parkir tidak jauh dari cafe.
Van Harte Welkom in Onze Grootouders Cafe. Sebuah tulisan menyambut kedatangan kami di dekat pintu masuk. Artinya kurang lebih dengan sepenuh hati selamat datang di Onze Grootouders Cafe. Onze Grootouders sendiri bisa diartikan Our Grandparents.
Ucapan selamat datang, dokumentasi Ayu
Begitu masuk cafe suasana tempo dulu langsung terasa. Deretan buku-buku, lukisan dan hiasan , termasuk juga radio, mesin hitung zaman dulu dan berbagai pernak pernik sangat menunjang tampilan lawas cafe ini.