Lihat ke Halaman Asli

Yuli Anita

TERVERIFIKASI

Guru

Cerita tentang Parcel, Sederhana Namun Sangat Bermakna

Diperbarui: 3 April 2024   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tukang sayur, sumber gambar: KOMPAS/PRIYOMBODO 

Hari masih menunjukkan pukul enam pagi. Namun demikian sebuah kendaraan Tossa yang berisi penuh sayur mayur dan berbagai barang belanjaan telah berhenti di depan gang.

"Ayo... Belanja..belanja...," penjualnya menyapa ibu -ibu yang segera keluar gang dengan ramah. 

Ibu-ibu segera menyerbu ke Tossa dan mulai memilih sayuran atau lauk untuk dibeli. Dalam waktu sekejap tempe, tahu, ikan, ayam ,wortel, bayam langsung berpindah tempat, masuk kresek ibu-ibu.

"Pinten Pak Mus?" tanya Bu Siti salah seorang pembeli. Pak Mus mengamati isi kresek Bu Siti. Tanpa kalkulator ia langsung menjawab," Tujuh belas ribu..,"

Bu Siti langsung membuka dompetnya dan mengeluarkan selembar uang dua puluh ribuan. Pak Mus menerima pembayaran dan segera mengambil kembalian di belakang dagangannya. Tak lama kemudian sambil menyerahkan sebuah bungkusan Pak Mus berseru, "Taraaa, bingkisan lebaran buat Bu Siti..," 

Bu Siti menerima bungkusan itu dengan gembira.

"Walah .. dapat parcel aku..... Terima kasih Pak Mus..,"

Demi mendengar seruan Bu Siti, ibu-ibu yang lain segera menghentikan kegiatannya.

"Lha punyaku mana?" protes salah satu ibu.

"Aku juga...,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline