Lihat ke Halaman Asli

Elin Khanin

Penulis Cerita

Gus Kafi's Bride

Diperbarui: 1 Agustus 2022   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan suci Ramadan hampir tiba. Saatnya para santri kelas 3 Aliyah menentukan di mana mereka akan mengikuti posonan.

Maksudnya posonan adalah hanya nyantri selama bulan Ramadan dengan mengikuti serangkaian ibadah dan ngaji kitab secara intensif. Meskipun sudah nyantri di suatu pesantren, para santri diperbolehkan mengikuti posonan ke ndalem para Kiai yang mengajar di Madrasah Manba'ul Ulum--untuk mendapatkan bekal lebih sebelum kelulusan.

Aku dan teman-teman sekelas memilih untuk posonan di ndalem Abah Fatah, pengampu tafsir di Madrasah kami.

Satu hari sebelum keberangkatan, aku pun mempersiapkan diri. Membawa baju dan perlengkapan lain yang akan aku bawa selama posonan. Tak lupa, aku juga harus memperoleh izin dari pengasuh pesantren di mana aku nyantri dan menghafal alqur'an sebelum berangkat posonan.

"Nggak terasa ya, udah mau lulus aja," ucap Zahra saat kami tengah sibuk menata barang bawaan di kamar sesampainya di ndalem Abah Fatah

"Huhuhu, iya nih. Setelah lulus ngapain ya? Kuliah apa nikah ?" Timpal Fitri.

Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar obrolan mereka sambil memindai baju dari tas besar ke lemari yang sudah disediakan Abah Fatah.

"Kalau Ima pasti habis lulus langsung nikah," celetuk Nada padaku.

"Lha kok bisa ?" Bantahku.

"Iya lah. Cewek ayu kayak kamu mana bisa jomblo lama-lama."

Teman-teman yang lain serempak mengangguk membenarkan kalimat Nada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline