Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Harry Kane di Simpang Jalan

Diperbarui: 21 Mei 2021   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harry Kane (Theguardian.com)

Jelang berakhirnya Liga Inggris musim ini, ada satu berita dari bursa transfer yang jadi sorotan. Berita itu adalah tentang keinginan Harry Kane pergi dari Tottenham Hotspur.

Salah satu pemicunya adalah keinginan tampil reguler di Liga Champions. Kebetulan, Spurs dipastikan absen dari turnamen terakbar antarklub Eropa musim depan, akibat tampil inkonsisten sepanjang musim ini.

Tak heran, klub-klub ambisius seperti PSG, Manchester City, Real Madrid, dan Manchester United mulai pasang kuda-kuda untuk merekrut ujung tombak Timnas Inggris. Klub-klub ini umumnya memang sedang mencari penyerang jempolan untuk memimpin lini depan tim.

Dalam hal konsistensi dan produktivitas mencetak gol, kemampuan pemegang gelar kebangsawanan MBE dari kerajaan Inggris ini memang tak perlu diragukan lagi. Sejak menjadi pemain inti di Spurs, dirinya rutin menjadi kandidat peraih top skor liga, meski klub kerap bongkar pasang pemain dalam beberapa tahun terakhir.

Secara individu, ia sudah meraih sepasang sepatu emas (pencetak gol terbanyak) Liga Inggris dan berpeluang meraihnya untuk ketiga kalinya musim ini. Bersama Timnas Inggris, sepatu emas Piala Dunia 2018.

Sayang, dalam hal prestasi bersama tim, keberuntungan seperti enggan menghampirinya. Hingga usia menjelang 28 tahun, jebolan akademi Arsenal ini belum meraih satu gelar juara pun bersama Spurs.

Di tingkat domestik, final Piala Liga Inggris pernah dicicipinya dua kali, bersama satu kesempatan lainnya di final Liga Champions. Semuanya berakhir dengan kekecewaan.

Jadi, wajar jika kali ini Kane akhirnya memutuskan ingin pergi. Bukan karena tidak loyal, ini semata demi mengejar trofi bersama tim.

Dengan kemampuan dan profil tinggi yang sudah dibangunnya selama ini, ia butuh tim yang kompetitif dan punya ambisi tinggi meraih trofi, untuk mengoptimalkan sinar kebintangannya.

Secara personal, pemain bernomor punggung 9 ini memang sudah membuktikan kelasnya. Sayang, inkonsistensi dan penurunan performa Spurs belakangan ini membuatnya seperti ada di tim yang salah.

Dalam beberapa tahun terakhir, tim rival bebuyutan Arsenal memang biasa kehilangan pemain kunci, dengan alasan mirip. Ada Gareth Bale yang pergi ke Real Madrid (sebelum akhirnya kembali ke Spurs sebagai pemain pinjaman), dan Kyle Walker yang baru saja juara Liga Inggris di Manchester City.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline