Seorang anak memiliki potensi yang harus dikembangkan dan dirangsang sejak usia dini secara tepat dan optimal. Maka dari itu, seorang anak tidak akan berkembang secara optimal apabila ia tidak diberikan stimulasi yang tepat oleh orang dewasa. Selain daripada itu, stimulasi yang salah dapat memberikan pengalaman yang buruk bagi anak, baik untuk kehidupannya sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Lalu bagaimana cara orang dewasa atau pendidik memberikan stimulasi untuk anak? Apakah dengan contoh perilaku? Dengan ucapan yang berulang-ulang? Atau bagaimana?
Cara orang dewasa memberikan stimulasi yaitu dengan ucapan dan contoh perilaku yang berulang-ulang serta dibantu dengan penyampaian penjelasan melalui sebuah benda atau media yang dapat membantu anak mempermudah pemahamannya tentang apa yang dijelaskan orang dewasa atau seorang pendidik di sekolah. Media ini penting karena dapat memberi kemudahan bagi pendidik dalam menyampaikan penjelasan kepada anak, dan dengan hadirnya media dapat pula membantu anak agar memahami apa yang dimaksudkan oleh orang dewasa atau pendidik.
Karakteristik Media Pembelajaran
Dalam menghadirkan media pembelajaran kita diharapkan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan anak, dalam arti media yang digunakan tidak hanya sekedar media yang membuat anak senang tanpa makna. Akan tetapi media pembelajaran untuk anak usia dini diantaranya adalah harus sesuai dengan karakteristik anak, sesuai dengan kebutuhan anak, disajikan secara sistematis, konkit, mengundang rasa ingin tahu anak, bermakna, dan terkait dengan aktivitas anak. Sehingga penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik anak untuk menentukan media yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli karakteristik media pembelajaran yang pertama yaitu harus multiguna karena dalam pendidikan anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran harus menunjang semua aspek perkembangan, mulai dari kemampuan fisik motorik, kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, kemampuan sosial, maupun emosional. Kedua yaitu aman untuk anak, karena anak-anak masih perlu pengawasan yang ekstra dari guru. Jika medianya saja sudah berbahaya, bagaimana mungkin guru dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran. Ketiga yaitu menumbuhkan kreativitas anak, karena pembelajaran itu harus menjadikan anak aktif dalam belajar, sehingga anak berusaha untuk memberikan respon positif dalam kegiatan pembelajaran. Keempat yaitu bahan mudah di dapat dilingkungan sekitar, sehingga hal ini tentunya dapat memudahkan guru untuk memperolehnya.
Manfaat Media Pembelajaran
- Berikut ini manfaat yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan media dalam pembelajaran menurut Zaman dan Eliyawati (2010) yaitu:
- Pesan/informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas, menarik, kongkrit dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka (verbalistis).
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Misalnya objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, dan lain-lain. Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
- Meningkatkan sikap aktif siswa dalam belajar.
- Menimbulkan kegairahan dan motivasi dalam belajar.
- Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan
- Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
- Memberikan perangsang, pengalaman dan persepsi yang sama bagi siswa.
Sumber :
Zaman, B. & Eliyawati. (2010). Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) : Media Pembelajaran Anak Usia Dini. [Online]. Diakses dari : http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197010221998022-CUCU_ELIYAWATI/MEDIA_PEMBELAJARAN_ANAK_USIA_DINI-PPG_UPI.pdf.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI