Lihat ke Halaman Asli

Yonathan Christanto

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

"June & Kopi", Kisah Persahabatan Anjing dan Manusia yang Hangat dan Personal

Diperbarui: 29 Januari 2021   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Netflix.com

Sebelum masuk ke dalam pembahasan film Indonesia pertama yang menceritakan kisah persahabatan antara anjing dan manusia yang baru saja dirilis tanggal 28 Januari 2021 di Netflix, izinkan penulis bagikan sedikit kisah personal tentang penulis dan anjing peliharaan penulis.

Bagi penulis yang bertahun-tahun memiliki anjing peliharaan, kisah bahagia, haru, dan sedih kerap mewarnai hari-hari penulis bersama anjing-anjing tersebut. Karena mereka tak hanya menjadi sekadar teman, melainkan menjadi bagian dari keluarga yang selalu hadir di naik turunnya kehidupan penulis dan keluarga.

Ada yang setia menjadi penjaga kala penulis masih bayi. Ada yang hilang karena diculik namun bisa kembali pulang ke rumah. Ada yang mati diracun oleh tetangga yang tidak suka. Bahkan ada juga yang berumur panjang hingga belasan tahun dan mati karena usia, menandakan tugas menjaga dan menghibur seisi rumah sudah selesai.

Itulah sebabnya bagi penulis, setiap film yang bercerita tentang persahabatan anjing dan manusia selalu terasa personal. Karena meskipun bumbu-bumbu fiksinya begitu kuat, namun tak dapat dipungkiri beberapa ceritanya terasa dekat dan mirip dengan apa yang penulis alami bersama anjing-anjing penulis. Tak jarang cerita-cerita tersebut juga terasa sentimentil dan menyentuh.

Sumber: idntimes.com

June & Kopi yang menjadi film Indonesia pertama yang mengangkat kisah persahabatan anjing dan manusia tersebut, lantas juga mampu memberikan kisah yang terasa dekat dan hangat, lengkap dengan bumbu fiksi yang kuat layaknya kita menyaksikan film-film persahabatan anjing dan manusia produksi Hollywood.

Bagi kita yang mungkin senang menyaksikan film produksi Hollywood seperti Marley & Me, Hachiko, franchise Air Buds, A Dog's Purpose, hingga The Art of Racing in The Rain (baca di sini), tanpa disadari tentu saja sudah memiliki standar cukup tinggi terhadap dog movie.

Maka tak salah juga jika sebagian orang kemudian merasa ragu mengenai kualitas film June & Kopi ini. Mengingat film ini adalah film Indonesia pertama yang bermain di genre ini.

Namun ternyata, June & Kopi mampu menjawab keraguan tersebut bahkan bagi penulis mampu melampaui ekspektasi. Setidaknya ekspektasi milik penulis sendiri.

Sumber: layar.id

Bagi penulis, June & Kopi sudah sangat memenuhi syarat sebagai dog movie yang baik. Dimulai dari departemen musik garapan Joy Ngiaw (A Kite's Tale, Cobra Kai) yang begitu apik memainkan musik latar di berbagai ranah emosi, mulai dari ceria hingga sedih. Yang kemudian dilengkapi dengan visual dan sinematografi menarik garapan Budi Utomo, yang sebelumnya juga hasil karyanya cukup penulis sukai, yaitu pada film Darah Daging (baca di sini).

Sedangkan dari penulisan cerita, tidak ada yang benar-benar baru dari apa yang ditulis oleh Titien Wattimena (Aruna & Lidahnya, Toko Barang Mantan) . Ceritanya masih terasa formulaic layaknya dog movie Hollywood, meskipun di beberapa sisi tetap terasa nuansa lokalnya.

Walaupun berjudul June & Kopi yang menunjukkan adanya dua anjing pada film ini, namun tak dapat dipungkiri bahwasanya porsi June di film ini jauh lebih banyak dari Kopi. Bahkan bisa dibilang ini adalah film tentang June.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline