Lihat ke Halaman Asli

Yolis Djami

Foto pribadi

Tanggapan Pembaca dan Dampaknya

Diperbarui: 14 September 2021   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dreamstime.com.

 

Sesudah menyelesaikan tulisan aku biasanya lang tayangkan di blog. Blog pribadi maupun blog keroyokan. Blog yang ramai pengguna. Blog yang bisa dan boleh diikuti oleh siapa saja sejauh ia memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Layaknya sebuah lembaga, blog-blog bersama itu telah menetapkan aturan. Dan aturan itu harus dijalankan secara bertanggung jawab oleh para pengguna. Apabila terdeteksi ada pelanggaran di sana oleh siapa pun, pasti akan dikenai sanksi sesuai ketetapan itu.

Sesudah menayangkan tulisan di blog, biasanya aku kirim tautannya. Pastinya supaya karya intelektual itu bisa dibaca orang lain. Maka tautan itu aku kirimkan ke orang-orang yang aku kenal dan yang tersimpan nomor kontaknya. Termasuk media sosial yang kupunya.

Selain ke nomor-nomor WA teman yang kusimpan, juga ke FB (face book). Tujuanku tidak muluk-muluk. Yaitu agar teman-teman bisa membaca dan menikmatinya. Harapan selanjutnya adalah mereka dapat memperoleh sesuatu dari yang aku uraikan dalam tulisan. Selain tujuan mulia tadi, ada tujuan tersembunyi di dalamnya. Tujuan yang tidak terbaca di dalam bacaan itu. Paling tidak itu menurutku dan memang itu yang aku mau inginkan. Yaitu agar sesudah membacanya, mereka bisa merespon yang baik.

Apa itu tujuan tersembunyinya? Jujur saja, sebagai manusia, kita atau aku mendambakan respon yang membesarkan hati. Harapanku adalah mendapat balasan tanggapan yang menyenangkan dan membanggakan. Kupikir sikap manusia yang manusiawi. Sebab, dengan mendapatkan tanggapan yang membanggakan terhadap hasil karya kita akan timbul rasa percaya diri. Dengan adanya rasa percaya diri, seseorang akan lebih giat dan terus berkarya. Dan pasti ada keinginan untuk terus menciptakan atau membuat yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Seperti yang pernah kutulis dan tayangkan beberapa hari yang lalu bahwa narsis itu sehat. Yaitu tentang tanggapan para pembaca blog membesarkan hatiku. Sangat membanggakan. Dan tanggapan-tanggapan itu aku jadikan bahan tulisan.

Cara itu, menurutku lagi, memberi dampak ganda. Ia berdampak kepada penulis yang menerima tanggapan dan sekaligus memberi efek kepada yang menulis tanggapan. Bagi yang menerima tanggapan, seperti kubilang sebelumnya, akan menimbulkan rasa percaya diri. Sedangkan yang memberi tanggapan, ia akan merasa dihargai.

Indikasi lain dari tanggapan pembaca yang tertulis yang ditinggalkan di kolom tanggapan adalah dia sudah membacanya. Karena dia sudah membaca secara teliti maka dengan sendirinya dia bisa menuliskan kembali tanggapannya. Tentunya tanggapan kepada penulis artikel yang dia baca.

Sobat pembaca yang terhormat! Aku tidak bermaksud untuk menggugahmu meresponi tulisanku atau tulisan para penulis lainnya. Sebab ditanggapi atau tidak, mereka akan tetap dan terus menulis serta menayangkannya. Dengan begitu mereka telah menjalankan visi misinya, yaitu menjadikan orang lain lebih baik darinya lewat karya-karya inteleknya.

Kupikir itulah esensinya menulis. Maka seandainya ada tanggapan, itu sebuah nilai plus. Ia hanya tambahan. Itu sebuah konsekwensi saja. Itu dampak atau akibat dari suatu perbuatan, menulis. Mandapat tanggapan bukanlah tujuan utama para penulis. Jadi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline