Prantunan
Janin di rahim suci telah bersemi
tujuh tahun menanti hadirnya pelita hati
Detak detik geraknya
dalam dekapan cinta
sentuhan lembut menyembuhkan luka
Pernah bayangnya hadir di mimpi
senyum polos menyejukkan diri
tak sabar rasa menanti
Saat tiba waktunya
menangis bahagia
membisikkan azan surga
kukecup lembut keningnya
Dialah anugerah ilahi
hadiah tak ternilai
tumbuhlah menjadi penyejuk hati
Yang melindungi
dan mengasihi
yang berani
dan meneladani
Aku selalu ada di sisi
menemani
tiap langkah kaki
Membimbingnya dengan cinta
Menyayangi sepenuh raga
Jangan takut bermimpi kejar cita-cita yang tinggi
Aku percaya dialah kebanggaan pertiwi
Kini, hariku penuh warna
diiringi doa
namanya tak pernah lupa
berharap bakti sepanjang masa