Lihat ke Halaman Asli

Yoga Prasetya

Penjelajah

Malam pun Menangis

Diperbarui: 18 Desember 2020   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: shutterstock

Dengan mata yang berlinang air, kau menoleh perlahan padaku. Lalu berkata, "langit dan bumi saling bersaing menjadi yang terbaik. Mereka menjatuhkan dalam pujian. Dan aku menyaksikan kemunafikan itu."

Bukankah Tuhan menciptakan mereka untuk beribadah dan menebar kebaikan? Apakah tidak cukup langit menjadi agung tanpa menodai bumi? Dan bumi tak perlu menciptakan asap untuk merobohkan langit?

Sekali lagi kau menangis dalam kesunyian hati yang suci. Pun isyarat kemarin masih membekas dalam ingatan. "Sesungguhnya, dalam berbagai penciptaan, ada tanda bagi orang yang berakal."

Malang, 18-12-2020
Yoga Prasetya/Bilik Apresiasi

Puisi ini terinspirasi dari kisah Nabi Muhammad Saw dan Bilal yang diabadikan dalam QS. Ali Imran: 190.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline