Lihat ke Halaman Asli

Penimbun dan Kelangkaan BBM

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil penimbun terbakar

Sudah sejak beberapa hari ini, di Timeline Twitter dan berita-berita ramai terjadinya antrian di SPBU-SPBU karena kelangkaan stok ataupun stok yang kurang karena permintaan meningkat, hal ini terjadi karena adanya issue pemerintah akan membatasi BBM Subsidi karena quota BBM Subsidi sudah overquota.

Ramainya antrian karena kekhawatiran tidak kebagian BBM ini terjadi disetiap ada kabar akan ada kenaikan harga BBM, sejak jaman pemerintahan SBY sudah terjadi berkali-kali kenaikan BBM, walaupun diawal tahun 2009 terjadi rekor pemerintah SBY dengan menurunkan harga BBM, yang kemudian hari kita tahu ini strategi terkait iklan capres karena SBY sebagai Petahana mencalonkan kembali, dan terbukti ampuh dengan menang kembali.

Bagi saya, setiap kali ada kabar kenaikan tidak pernah sekalipun ikut mengantri hanya untuk menyiapkan stok beberapa liter, karena ketika sudah naikpun tetap saja kita akan membeli BBM karena digunakan untuk operasional sehari-hari.

Akan timbul masalah bila yang mengantri adalah para penimbun yang akan dijual kembali dengan harga yang tidak wajar karena alasan langka, ini penyakitnya! perilaku koruptif yang dibenci bila dilakukan oleh pejabat, tapi ada sebagian rakyat kecil tanpa sadar meniru pola tersebut.

Setiap ada kabar kenaikan BBM selalu ada berita mengiringi terkait kebakaran mobil setelah melakukan pengisian BBM dan setelah ditelusuri ternyata mobil tersebut memnggunakan tangki modifikasi guna menampung BBM lebih banyak lalu dikuras dan kembali antri.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Mobil penimbun terbakar"][/caption]

Memang agak susah kontrol mobil yang antri di SPBU sudah pernah antri,, karena bisa jadi mobil penimbun tersebut antrinya dengan berpindah-pindah SPBU, tetapi harusnya bisa dicermati karena ada ketidaknormalan dalam mengisi tangki bahan bakarnya.

Semoga penyakit para penimbun yang mengambil moment kelangkaan ini menjadi sadar bahwa perilaku mereka merugikan rekan-rekan sesama rakyat yang sama-sama butuh BBM untuk kendaraan yang dipakai secara normal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline