Lihat ke Halaman Asli

Sebab Turunnya Malam Lailatul Qadar

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebab turunya Surat Al Qadr ini dari Ibnu Abbas ra, dia berkata :
“ Jibril AS telah menuturkan kisah di sisi Nabi Muhammad SAW, kisah seorang hamba bernama Syam’un Al Ghaazi ( ahli perang ).

Dia telah memerangi orang-orang kafir selama seribu bulan. Dia hanya bersenjatakan tulang rahang dari unta dan tidak memiliki senjata lainnya. Setiap dia memukul orang-orang kafir dengan tulang itu dia dapat membunuh orang kafir yang tidak terhitung jumlahnya.

Apabila dia haus keluarlah dari tempat gigi-giginya air yang tawar lalu diminumnya. Apabila dia lapar tumbuhlah dari sana sebuah daging lalu dia memakannya.
Dia berjalan pada keadaan demikian setiap hari hingga berlalu seribu bulan dari umurnya. Yaitu tepatnya delapan puluh tiga tahun lebih empat bulan.

Orang-orang kafir tidak mampu menandinginya. Berkatalah mereka kepada istri Syam’un yang kafir : “ Kami akan memberimu harta yang banyak jika engkau berhasil membunuh suamimu”
Istrinya menjwab:”Aku tidak akan dapat membunuhnya”.
Mereka berkata lagi :”Kami akan memberimu tali yang kuat.Ikatlah kedua tangan dan kedua kakinya dengan tali itu ketika dia sedang tidur dan kami akan datang membunuhnya”

Perempuan itupun mengikat Syam’un dalam tidurnya. Ketika dia terbangun dia bertanya:”Siapakah yang telah mengikatku”
Perempuan itu menjawab:”Aku mengikatmu hanya sekadar untuk mengujimu”.
Lalu Syam’un menarik tangannya dan putuslah tali-tali itu.

Kemudian orang-orang kafir membawakan rantai besi dan perempuan itu mengikatnya rantai besi itu.
Terbangunlah dia dan bertanya :” Siapakah yang telah mengikatku?”
Istrinya berkata : “Aku telah mengikatmu hanya sekadar mengujimu”.
Maka Syam’unpun menarik tangannya dan memutuskan rantai tersebut. Kemudian perempuan itu berkata seperti yang pertama dan Syam’un menjawab :”Hai istriku,aku adalah wali dari wali-wali Allah. Tidak ada sesuatupun yang dapat mengalahkan aku dari dunia ini kecuali rambutku sendiri ini”. Memang Syam’un mempunyai rambut yang panjang.

Istrinya telah mendengar itu maka setelah Syam’un tidur, dia memotong gelung rambutnya ketika sedang tidur. Gelung rambut itu berjumlah delapan potong dari rambut kepalanya yang masing-masing menyeret ke tanah ( mamanjang sampai ke tanah ).
Maka perempuan itu mengikat kedua tangan Syam’un dengan empat potong rambut, dan kedua kakinya dengan empat yang lain ketika Syam’un masih tidur.

Terbangunlah Syam’un dan berkata : ‘Siapakah yang mengikatku”.
Peremuan itu menjawab :” Aku yang mengikatmu untuk mengujimu”.
Syam’un menarik sekuat tenaga tetapi ternyata tidak mampu untuk memutuskannya.
Maka istrinyapun memberitahukan kepada orang-orang kafir, dan merekapun datang dan akhirnya membawa Syam’un ketempat penyembelihan mereka. Di tempat itu terdapat sebuah tiang dan mereka mengikat Syam’un pada tiang itu.

Orang-orang kafir lalu memotong kedua telinganya, kedua matanya, kedua bibirnya, lidahnya, kedua tangan serta kakinya.....

Untuk baca selengkapnya KLIK DISINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline