Anak muda tidak lahir sebagai pribadi tangguh begitu saja. Karakter mereka dibentuk melalui proses jatuh bangun, proses latihan terus menerus dan berbagai proses lainnya. Saat ini, anak muda cenderung jatuh dan gagal karena kemajuan teknologi sehingga mereka kehilangan arah dan tidak tahu cara menyalurkan semangat muda mereka.
Kolese Kanisius, sebuah sekolah Katolik yang didirikan tahun 1927 oleh Pater Jesuit pada tahun ini kembali menyelenggarakan Canisius College Cup yang ke 40. Canisius College Cup adalah sebuah ajang kompetisi antar sekolah dan melibatkan lebih dari 200 sekolah dengan berbagai perlombaan dan menjadi salah satu sarana berharga untuk menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter. Anak Muda Sering kali bingung karena mereka memiliki semangat yang membara namun kurangnya fasilitas untuk mereka menyalurkan semangat itu membuat mereka kehilangan arah dan akhirnya ikut ke hal-hal yang negatif. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah agar anak muda bisa mendapat tempat untuk mereka mengekspresikan diri mereka dengan mengikuti perlombaan-perlombaan yang ditawarkan.
Daya Juang dalam Setiap Perlombaan
Canisius College Cup XL 2025 tidak hanya membanggakan skala kompetisinya, tetapi juga ada pesan mendalam yang disampaikannya. Anak muda yang datang dari sekolah-sekolah dan bertanding di ajang ini tentu memiliki tujuan untuk menang, mendapatkan piala dan penghargaan. Namun, dalam setiap proses tersebut, mereka sebenarnya melatih diri mereka sendiri untuk terus memiliki daya juang. Daya juang untuk terus lebih baik setiap harinya. Saat para peserta latihan, tentu juara adalah tujuan mereka, namun mereka secara tidak sadar ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan melatih daya juang itulah tujuan dari perlombaan ini. Dalam tradisi pendidikan Jesuit, semangat ini dikenal sebagai magis, kerinduan untuk selalu melampaui diri, untuk menjadi lebih baik daripada hari kemarin.
Kegagalan di pertandingan seringkali meninggalkan luka namun juga mendidik untuk pantang menyerah pada kegagalan, melainkan mengubahnya menjadi semangat untuk bangkit dan menjadi lebih baik.
Dokumentasi CC CUP XL
Pantang Menyerah dan Mau Bangkit
Semangat seseorang untuk pantang menyerah, untuk bangkit walaupun terjatuh, untuk terus mau bangkit dan mencoba hingga titik darah penghabisan, daya tahan untuk terus berusaha, dan semangat-semangat pantang menyerah ini mewarnai hampir semua cabang olahraga. Semangat pantang menyerah itu juga dikenal sebagai Perseverance/Persevera.
Contohnya adalah peserta wall climbing yang ketika memanjat, dia sudah merasa benar-benar tidak berdaya lagi untuk lanjut, tidak bisa melihat atau berpikir dengan jernih karena sudah terlalu lelah. Namun, peserta tersebut mempunyai semangat persevera dan dia terus lanjut memanjat, terus memaksa diri untuk naik dan naik, dan pada akhirnya, dia mencapai puncak. Semangat itulah yang diperlukan dan dilatih melalui CC CUP ini.
Dokumentasi Wall Climbing