https://www.instagram.com/reel/DOvwdMEjNt1/?igsh=MWI3eHN4OWExc3NkeA==
Omjay menonton video di Instagram di atas. Walikota Prabumulih minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Beritanya sempat viral di media sosial karena memecat kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih Sumatera Selatan.
Inilah buah dari Meyakiti hati Guru, H Arlan Diperiksa Kemendagri, Ditegur Partai Gerindra Pimpinan Prabowo Subianto.
Omjay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd -- Guru Blogger Indonesia) menuliskan kisahnya untuk Kompasiana tercinta.
https://youtu.be/XPFHEXknwT0?si=RCjHG1XatlUzEoAJ
Drama politik dan pendidikan di Prabumulih kini telah menjadi sorotan nasional. H. Arlan, Walikota Prabumulih, tak menyangka keputusannya terkait mutasi kepala sekolah berujung panjang.
Derita karena menyakiti guru benar-benar nyata, sampai membuat Kemendagri ikut turun tangan dan partai Gerindra pun harus memberi teguran. Kita jadi belajar dari kasus ini dan semoga tak terjadi lagi.
Sebagai seorang guru, hati saya Wijaya Kusumah biasa disapa omjay tersayat membaca kisah Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Video perpisahan penuh air mata itu viral di media sosial dan menggugah nurani kita semua. Omjay jadi ikutan sedih dibuatnya. Sebab kepala sekolah tersebut sangat berdedikasi dan berprestasi.
Betapa malang nasib seorang guru yang hanya menegur murid, lalu harus menanggung konsekuensi berat: dicopot dari jabatannya. Apalagi kabar beredar, murid yang ditegur bukan sembarangan, melainkan anak seorang Walikota.
Saya langsung teringat sebuah pepatah Jawa: "Wong pinter kalah karo wong bejo, nanging wong bejo kalah karo wong sing duwe laku."