Lihat ke Halaman Asli

Antalogi Puisi

Diperbarui: 21 Juni 2020   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku Sadar

Aku sadar kataku tak bermakna
Aku pun tau semua bukan pilihanmu
Aku harus bagaimana?

Biar sajakah ku begini?
merapuh sendu, seperti tak bermakna
Bagi hatimu yang berarti wahai, Tuan.

Di sini akan ku beri kalian sebongkah goresan hatiku yang sebenarnya bisa juga kau merasakannya.

Aku akan mengirimkan aliran kepedihan, teriakanku yang tak punya suara.
Kujanji akan kabarkan kelak padamu.

Kataku 

Aku akan mencoret keresahan yang melambungkan rasaku. Pergi menemuimu lalu bercerita akan kisah kita, dalam balutan kesengsaraan dan kerapuhan hati.

Rindu tak pernah terobati, membidik asa sia-sia.
Ku tangguhkan kelana ini, menerpa dan mencaci segala tipu daya.

Aku simpan, bekal keemasan untukmu.
Yang tak pernah kutau kapan akan kau genggam.
Menangislah dalam pelukan alam.
Meranalah dalam kebahagiaan semu.

Aku kan kemas untukmu

Jakarta 7 Mei 2020

Wdya W.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline