Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

Ancaman Lain Covid-19 di Indonesia, Waspada Lonjakan Sampah Masker!

Diperbarui: 2 Juli 2021   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan buang masker bekas pakai sembarangan! (dok. pri).

Penularan virus Corona (Covid-19) belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Kasus-kasus infeksi positif terus terjadi di banyak negara. 

Laju infeksi Covid-19 memang cenderung menurun di China. Sepintas ini menandakan bahwa virus mulai dapat dikendalikan. Akan tetapi di luar China korban Covid-19 justru melonjak. 

Covid-19 kini menjadi ancaman serius di Korea Selatan, Iran, dan Italia. Sementara di puluhan negara lainnya, termasuk Indonesia, Covid-19 telah memaksa setiap otoritas yang berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan guna mencegah serta menangani kemungkinan pandemi.

Di Indonesia kewaspadaan sudah mulai diterapkan sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan suhu tubuh penumpang di bandara dan stasiun kereta api, misalnya. Diikuti dengan pengetatan lalu lintas orang baik akan masuk maupun ke luar dari Indonesia. 

Tingkat kewaspadaan semakin tinggi seiring terdeteksinya kasus infeksi positif pada WNI di dalam negeri pada 2 Maret 2020. Sejumlah protokol kesehatan cegah Covid-19 pun dikeluarkan.

***

Infeksi Covid-19 memang memiliki tingkat kematian yang rendah dan dapat sembuh dengan sendirinya selama sistem kekebalan tubuh individu mampu melawan virus. Namun, kenyataan Covid-19 menyebar dengan cepat ke banyak negara dan telah membunuh lebih dari 3000 jiwa tidak dapat disederhanakan. 

Apalagi, belum ada vaksin yang spesifik untuk Covid-19. Sejauh ini vaksin Covid-19 baru siap diuji coba pada binatang. Artinya, masih perlu waktu untuk diuji coba ke manusia sampai akhirnya diproduksi massal.

Oleh karena itu, fakta bahwa Covid-19 telah masuk ke Indonesia memang mengharuskan semua pihak, terutama masyarakat untuk waspada. Setidaknya tidak lengah terhadap faktor-faktor yang memungkinkan penularannya.

Di sisi lain bentuk kewaspadaan yang diharapkan secara benar seringkali tidak sama dengan respon masyarakat. Ketakutan dan kepanikan telah mendorong banyak orang mengekspresikan kewaspadaan dengan cara berlebihan. Salah satu yang paling mencolok adalah beramai-ramai membeli masker.

Upaya edukasi mengenai penggunaan masker yang tepat dan bahwa orang sehat tidak perlu berburu masker telah dilakukan. Namun, sejauh ini langkah tersebut sepertinya gagal membendung panic buying masker. Aksi berburu masker tetap terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline