Hidup itu seperti di halte bus, ada perjumpaan dan perpisahan. Kita bisa bertemu dengan sesama penumpang yang menunggu bus datang. Duduk di dalam bus yang sama, lalu berpisah di halte berikutnya. Perjumpaan dan perpisahan terjadi sangat singkat, tanpa perlu saling mengenal.
Bagaimana kalau perjumpaan dan perpisahan ini terjadi di tempat kerja, di mana kita dan teman kerja sudah saling mengenal...?
***
Dalam relasi kita dengan orang yang memiliki hubungan baik dan akrab, satu hal yang tidak diinginkan adalah perpisahan. Entahkah berpisah karena meninggal dunia atau harus berpindah tempat. Kalau meninggal, apalah daya kita. Itu kedaulatan Tuhan. Namun, kalau berpindah... Kenapa harus berpindah?
Beberapa hari lalu, dilakukan rapat untuk menyambut tahun ajaran baru di tempat kerjaku. Rapat sampai harus ditunda hari berikutnya, sebab ada perubahan mendadak. Rupanya, dua teman kerja kami harus pamit, berpisah dengan kami.
Mereka bekerja di tempat lain. Entah alasan materi, kenyamanan, atau faktor lainnya. Itu urusan pribadi. Yang disayangkan, sudah bersama-sama bertahun-tahun, menjalani hari-hari dalam suka dan duka bersama, kenapa harus pindah juga...?
Hidup Penuh Pilihan
Bahkan sejak awal Allah menciptakan manusia dengan memberi pilihan dan kehendak bebas (free will). Apakah mau memilih taat kepada Allah, atau melawan Allah. Free will inilah yang membedakan kita dari ciptaan lain, bahkan dari AI yang sedang marak hari-hari ini.
Dengan kehendak bebas (free will) kita bisa memilih antara apa yang kita inginkan, atau apa yang benar dan bernilai. Sayangnya, jika kehendak bebas ini disalahgunakan bakal mendatangkan petaka bagi diri dan orang lain. Adam dan Hawa harus diusir dari Taman Eden---tempat terindah yang Tuhan rancang sejak awal bagi kebaikan manusia, lalu hidup dengan penuh kerja keras.
Kembali pada perpisahan di tempat kerja. Dalam memilih suatu pekerjaan, pasti banyak yang kita pertimbangkan. Berapa gajinya, bagaimana akses pendukung untuk transportasi, tempat tinggal, hingga tempat pemenuhan barang-barang kebutuhan. Ada pula yang mempertimbangkan atmosfer kerja, atau justru agar tetap dekat dengan orang tua/ keluarga.
Semua kembali kepada apa yang Anda anggap lebih bernilai.