Pendidikan adalah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan (Plato (429-346 SM)). Menurut Plato, pendidikan harus berfokus pada pembentukan karakter yang baik dan pengembangan kebajikan moral.
Dalam era modern yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan informasi yang sangat cepat, tantangan di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek kognitif. Di tengah derasnya aliran informasi, persaingan global, serta perubahan sosial budaya, terdapat kebutuhan mendesak untuk pendidikan yang dapat membentuk manusia secara menyeluruh. Pendidikan karakter menjadi faktor penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki moral dan integritas yang tinggi.Di zaman sekarang ini, banyak masyarakat beranggapan tentang karakter pada anak sekarang jauh berbeda dengan karakter pada anak zaman dahulu.
Pendidikan karakter adalah suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada siswa. Karakter mencakup serangkaian sikap, kebiasaan, nilai, serta tindakan yang mencerminkan kepribadian individu. Dalam ranah pendidikan, karakter tidak hanya dipandang sebagai materi pelengkap, tetapi juga sebagai bagian penting dari proses pengajaran. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, disiplin, kepedulian, dan rasa hormat harus menjadi bagian dari kehidupan sekolah sehari-hari. Pendidikan karakter bertujuan membentuk individu yang tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga mampu hidup harmonis dalam masyarakat, menghargai perbedaan, serta berkontribusi positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di bangku sekolah dasar inilah guru memang harus berusaha menumbuhkan jiwa berkarakter pada siswa. Ini adalah upaya yang penting untuk membentuk karakter siswa sejak dini, sehingga mereka dapat menjadi individu yang baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Usia bangku sekolah dasar merupakan masa kritis dalam pembentukan karakter, penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin adalah suatu kunci utama dalam membangun bangsa. Namun, faktanya sikap sebagian besar anak zaman sekarang ini lebih susah diatur, tidak sopan. Banyak sekali contoh kasus perihal tersebut seperti contoh yaitu budaya merokok. Merokok sudah menjadi hal yang biasa dan dianggap merasa paling keren oleh anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, kebiasaan tersebut sudah menjadi budaya di Indonesia di era saat ini.
Tantangan Pendidikan Karakter di Era Modern
1. Krisis Keteladanan
Pendidik dan orang tua seharusnya menjadi contoh utama dalam membangun karakter. Namun, terdapat banyak kasus di mana sosok-sosok berwenang malah menunjukkan sikap yang tidak mencerminkan prinsip-prinsip baik. Contoh yang kurang baik ini membuat siswa bingung dalam memahami dan meniru nilai-nilai karakter.
2. Pengaruh Media Sosial
Generasi muda sekarang ini sangat dipengaruhi oleh media sosial. Informasi dan budaya dari luar masuk tanpa pengawasan yang baik. Tanpa memiliki karakter yang kokoh, para pelajar akan dengan mudah terjerat oleh gaya hidup cepat saji, budaya kekerasan, serta nilai-nilai individualisme.
3. Kurikulum yang Padat
Beban kurikulum yang sangat besar mengurangi kesempatan untuk pendidikan karakter. Para guru lebih memprioritaskan pencapaian tujuan akademis daripada proses pengembangan karakter.