Lihat ke Halaman Asli

VITA AMBARWATI 121222010

Jurusan S1 Akuntansi-Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial-Universitas Dian Nusantara-Mata Kuliah Teori Akuntansi- Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak

The Economics of Financial Reporting Regulation

Diperbarui: 2 Oktober 2025   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation

Nama : Vita Ambarwati 

NIM : 121222010

Jurusan : Akuntansi

Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation

Perdebatan mengenai regulasi pelaporan keuangan muncul karena perbedaan pandangan tentang bagaimana informasi seharusnya disediakan. Ada yang percaya bahwa mekanisme pasar sudah cukup mendorong keterbukaan tanpa campur tangan pihak resmi. Sebaliknya, ada pandangan bahwa lembaga seperti FASB, IASB, atau SEC tetap dibutuhkan untuk menjamin keadilan, transparansi, dan perlindungan publik. Pertanyaan utamanya adalah: apakah pasar mampu menyediakan informasi secara efisien, atau justru ada kegagalan pasar yang membuat regulasi menjadi sebuah keharusan? 

Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation

Pendukung pasar tak diatur percaya bahwa perusahaan akan tetap melaporkan informasi tanpa regulasi formal. Berdasarkan teori agensi, pemisahan antara pemilik dan manajer menciptakan kebutuhan laporan agar kepercayaan tetap terjaga dan modal lebih mudah diperoleh. Teori sinyal menjelaskan bahwa perusahaan berkinerja baik akan sukarela membuka informasi untuk membedakan diri di mata investor. Asimetri informasi membuat manajer terdorong memberi laporan demi menurunkan premi risiko. Selain itu, biaya reputasi yang hilang jika tidak transparan dianggap cukup menjadi tekanan pasar tanpa campur tangan regulator. 

Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation

Agency theory menjelaskan hubungan antara investor sebagai principal dan manajer sebagai agent. Karena tujuan mereka berbeda, konflik agensi dapat muncul. Dalam kondisi ini, laporan keuangan berfungsi sebagai alat pengawasan agar pemilik dapat menilai kinerja manajemen secara objektif. Transparansi juga membantu mengurangi asimetri informasi dan menurunkan biaya modal. Sebaliknya, penyembunyian informasi dapat merusak reputasi, menaikkan cost of equity, dan menurunkan kepercayaan investor. Teori ini menegaskan pentingnya pelaporan yang jelas, baik melalui mekanisme pasar maupun regulasi. 

Sumber : Modul TA 3_The Economics of Financial Reporting Regulation

Teori sinyal muncul karena adanya asimetri informasi antara manajer dan investor. Ketika investor tidak bisa membedakan perusahaan berkualitas tinggi dari yang berkualitas rendah, perusahaan yang memiliki kinerja baik akan memberi sinyal positif melalui keterbukaan informasi. Pengungkapan sukarela seperti laporan keberlanjutan, proyeksi laba, atau penjelasan risiko digunakan untuk menunjukkan kredibilitas dan membangun kepercayaan. Di pasar modal, semakin tinggi transparansi, semakin rendah cost of capital. Sebaliknya, keterbatasan informasi sering dianggap sinyal negatif yang menekan harga saham.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline