Lihat ke Halaman Asli

Vika Kurniawati

Freelancer

Hoaks dan Perundungan di Media Sosial Mengikis Ketahanan Keluarga?

Diperbarui: 19 September 2017   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk Hoax. Doc:Survei MASTEL 2017

"SNSD akan diundang ke HUT Kemerdekaan ke 72", dan saya menelan ludah saat membaca kalimat tersebut di linimasa salah satu sosial media. Sebagai salah satu penggemar K-Pop, Drama Korea, dan  makanan Korea maka informasi tersebut membuat saya senang sekaligus keheranan.

Senang karena kemungkinan besar saya akan ke Jakarta untuk menyaksikan grup band idola. Keheranan karena sebuah terobosan yang bisa diprediksi akan menimbulkan kontra bila informasi tersebut benar adanya. Saya memperkirakan informasi tersebuit adalah hoax semata. Adapun bentuk hoax yang sering diterima dan disebarkan terdiri dari  62,10 % tulisan atau artikel, dan 37,50 % gambar.

Tak membutuhkan waktu lama setelah informasi tersebut ditayangkan, muncul puluhan komentar yang cenderung perundungan pada  pemerintah yang dianggap memutuskan terobosan tersebut. Kenapa begitu cepat informasi tersebut tersebar? Maklum saja  karena Indonesia duduk  di peringkat kelima  penggunaan Internet sedunia.

Saya enggan menuliskan pendapat karena tidak akan berujung pada apapun. Berikut dua pertanyaan yang harus saya jawab sendiri saat  menyebarkan berita: Apakah isi berita sudah dikonfrimasi pihak terkait? Apakah berita tersebut berguna bila disebarkan?

Jenis Hoax. Doc: Survei MASTER 2017

Layar kaca yang sedang dinyalakan ayah kemudian mengkonfirmasi dengan berita resmi dari BEKRAF, "SNSD diundang pada acara perhitungan mundur pembukaan ASIAN Games 2017." Pernyataan yang membuyarkan mimpi saya bertemu grup band asal Korea tersebut secara gratis, namun melegakan karena simpang siur  tentang informasi tersebut sudah terklarifikasi.

Informasi palsu tentang SNSD tersebut sebenarnya hanya sebagian dari sekian ratusan ribu ketidak jelasan komunikasi, dan hoax yang berputar di dunia maya. Tercatat hoax menyebar dari sosial media sebanyak 92,4 %. Terdiri dari penggunaan aplikasi chat 62,8 %, dan  34,9% dari situs web. Sayangnya tak semua mendapat konfirmasi ulang dari pihak terkait, sehingga menjadi berita yang diklaim kebenarannya karena  tersebar luas. Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengenali hoax, sehingga jari kita tidak dengan semangat memijat tetikus untuk menyebarkannya.

Ciri- ciri hoaks:

1. Pesannya membela atau membela sepihak,  dan sering mencatut nama tokoh.

2. Memanfaatkan fanatisme dengan nilai ideology atau agama.

3. Judul, tampilan provokatif dan link tidak sesuai dengan isi.

4. Minta disebarluaskan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline