Lihat ke Halaman Asli

My Mom is Super Tough

Diperbarui: 29 Juni 2021   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Bab 2 : Menjadi Saksi Pemberontakan PRRI

 Oleh : Vera Syukriana,S.Pd

Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) adalah gerakan pertentangan antara pemerintah RI dan daerah. Ada beberapa hal yang menjadi pemicunya, misalnya ketidakharmonisan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terutama di daerah Sumatera dan Sulawesi.


Hal itu merupakan akibat dari masalah otonomi daerah serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, sehingga tokoh-tokoh militer daerah mununjukkan rasa ketidak patuhannya kepada pemerintah pusat. Mereka merasakan ketidak adilan, tidak adanya pemerataan pembangunan dan keuangan. Pemberontakan ini terjadi pada masa kepemimpinan Ir.Soekarno.


Pada saat itu, Andaleh tanah kelahiran mama menjadi pusat persembunyian tentara daerah dari serangan tentara pusat. Dikarenakan kampung mama sangat strategis untuk persembunyian yaitu dihutan yang letaknya di kaki Gunung Merapi. Namun, ini sangat membahayakan dan mengancam keselamatan hidup masyarakat.


Meski tumpahan darah hanya berlangsung sekitar tiga tahun (1958-1961), namun pilu masih menyayat hingga hari ini. Sejarah melekatkan stigma pemberontak pada orang Minang. Inilah yang dirasakan mama. Dia menyaksikan pemberontakan ini dan sebagai korban pemberontakan PRRI.


Diusia balita,tepatnya umur 4 tahun mama dihadapkan dengan peristiwa yang sangat menakutkan dan tidak bisa terlupakan. Hal ini tak seharusnya dirasakan anak seusia mama.

Mama ditinggal kakek dengan nenek dan satu orang adek laki-lakinya yang baru berumur dua bulan.Tiba-tiba terdengar suara yang memberi aba-aba di luar rumah ,"tentara pusat masuk."


Nenek dan anak-anaknya langsung turun ke lubang bawah tanah yang sudah disiapkan kakek sebelum dia meninggalkan keluarga. Terdengar dari tempat persembunyian hentakan langkah kaki tentara pusat membuka pintu rumah dan mencari kakek disetiap ruangan.


"Takut ma," tangis mama menahan isakannya di lobang persembunyian memeluk erat nenek.


Tak lama kemudian, adik mama menangis karena gelap dan kepanasan. Situasi ini mengancam keselamatan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline