Di zaman sekarang banyak peneliti dan ilmuwan yang akhirnya menemukan hal-hal baru dan kita mengenal ada istilahnya dengan nama ilmu sains, ilmu sains sesungguhnya sudah dikenal dan khususnya umat islam mengakui bahwa dizaman Rasulullah saw, didalam kitab suci sudah banyak dicantumkan ilmu-ilmu sains seperti teori big bag, teori pergerakan bumi yang dimana kitab tersebut sudah ada di 1400 tahun yang lalu. Kedudukan ilmu sains di bawah naungan Islam telah mencapai posisi yang sangat dahsyat sehingga kaum Muslimin menjadi pelopor di dunia. Mereka menguasai puncak-puncak ilmu sebagaimana mereka menguasai seluruh dunia.
Sains menjelaskan fenomena alam dan logika sebab akibat melalui berbagai proses pengamatan, observasi, penelitian, uji coba dan sebagainya dan itu bersifat rasional, impiris, deduktif dalam ilmu sains dan sekarang ada pengetahuan ilmiah yang bertahun-tahun di Al-Quran sudah ada karena Al-Quran sifatnya deduktif oleh karena itu ilmu sains ini memperkuat Al-Quran.
Hubungan Islam dan Sains tidaklah lepas dari kemajuan dan kemunduran sains dalam peradaban Islam. Umat Islam mulai mempelajari atau melakukan penafsiran ilmiah dari generasi pertama sampai abad ke-lima hingga menjadikan umat islam sebagai pelopor Ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia, umat Islam telah menjadi pelopor dalam research tentang alam. Sains dalam Islam telah menduduki kejayaan yang cemerlang dalam semua bidang sains termasuklah biologi, kimia, astronomi dan lain-lain lagi. Kedudukan ilmu sains di bawah naungan Islam telah mencapai posisi yang sangat hebat. Sehingga kaum muslimin menjadi inisiator di dunia.
Beberapa ilmu yang dirumuskan para ilmuwan muslim: Ilmu Kedokteran, Ilmu Fisika, Ilmu Optik, Ilmu Arsitektur, Ilmu Geografi, Ilmu Astronomi.
Seperti pada Ilmu Astronomi yaitu Penciptaan Jagat Raya, sejak berabad lalu, dari masa kemasa manusia selalu mempertanyakan proses penciptaan alam semesta berawal dari pertanyaan sederhana itu kemudian tercipta teori tentang penciptaan alam semesta diantaranya yang paling dikenal adalah teori ledakan besar atau Bigbang teori, hal tersebut tentu dari keberadaan akal manusia maka dalam islam terdapat konsep bahwa akallah yang menjadi pembeda makhluk lainnya.
Maka keberadaan akal adalah kunci untuk memahami penciptaan alam semesta bagi kehidupan manusia sendiri serta jalan untuk mengenal Allah sebagai penciptanya maka kemudian lahirlah sains, meski begitu sains hanyalah metodologi yang disusun berdasarkan aktifitas akal manusia dalam upaya memahami, memprediksi dan menjelaskan fenomena alam semesta ini.
Jadi sains bukanlah kebenaran mutlak, sains akan terus berubah, berkembang dari masa kemasa seiring pencapaian akal manusia dalam ilmu pengetahuan dan disinilah peran Al-Quran wahyu dari Allah, didalamnya sangat banyak petunjuk dan informasi yang hakikatnya mengandung ilmu pengetahuan dan fenomena.
Penerapan sains dalam dunia modern telah menghasilkan banyak teknologi yang membuat kehidupan manusia lebih baik, lebih nyaman dan aman. Oleh karena itu, sains merupakan sebuah karunia dari Allah SWT dan Al-Quran lah yang memperkuat ilmu sains.
Diantaranya ayat yang berhubungan dengan keterkaitan Al-Quran dengan pentingnya sains adalah firman Allah QS: Ali Imran/3: 190-191 yang berbunyi "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka".
Posisi benda langit, planet, bulan, matahari dan rasi bintang dahulu dipergunakan untuk meramal nasib manusia, pengetahuan tentang ini dikenal dengan Astrologi lalu ayat tersebutlah yang mengubah pandangan Astrologi menjadi Astronomi dizaman Islam dengan mengajak manusia untuk senantiasa berzikir dalam penciptaan alam semesta. Menelaah posisi-posisi benda langit adalah ilmu sains akan tetapi mengaitkannya dengan nasib manusia adalah sains palsu.
Al-Quran menegaskan penciptaan jagat raya meliputi langit, bumi dan segala isinya terjadi dengan 6 masa sejalan dengan informasi ini ilmu pengetahuan juga mengungkapkan bahwa jagat raya seperti yang ada saat ini terjadi melaluisuatu proses yang amat panjang yang memungkinkan untuk dikelompokan menjadi 6 periode. Dengan demikian terdapat kesesuaian kala informasi dari Al-Quran dan penjelasan sains yang diberikan para ilmuwan melalui penelitian mereka.