Pemerintah sehebat apapun pasti memerlukan" kritik ", sebab ada bagian dari pemerintah yang sulit diamati oleh pihak pemerintah kecuali lewat" kritikus ".
Pada titik inilah peranan Rocky Gerung sangat dibutuhkan, minimal bagi sebagian kecil penyelenggara negara agar roda pemerintahan sesuai dengan regulasi yang berlaku dan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Masalahnya bagi sebagian orang kritikan Rocky Gerung tersebut dinilai sangat " menyakitkan", sehingga sebagian pihak belum siap menerima kritikan Rocky Gerung.
Upaya untuk" membungkam" Rocky Gerung pun dilakukan, salah satunya dengan cara tidak memberi" panggung" bagi Rocky Gerung untuk berkicau.
Bisa jadi tidak munculnya Rocky Gerung di sebagian besar televisi swasta nasional saat ini tidak lepas dari upaya untuk" membungkam" suara kritis Rocky Gerung.
Sayangnya adalah saat ini ada media alternatif yang lain yang sulit untuk" dibungkam"yaitu YouTube.
Masyarakat yang ingin mendengar suara kritis Rocky Gerung berbondong bondong nonton lewat YouTube dan itu banyak sekali, minimal berdasarkan jumlah penonton di YouTube yang tercatat.
Dari muncul win win solution,disatu sisi pemerintah masih dapat masukan dari suara kritis Rocky Gerung dan disisi lain pihak yang tidak suka dengan Rocky Gerung terakomodasi rasa tidak sukanya dengan cara tidak memberi panggung bagi Rocky Gerung di media televisi swasta nasional Indonesia.