Lihat ke Halaman Asli

Umi Setyowati

Wiraswasta

Spektakuler, Cerita Festival Bantengan Nuswantara ke-17 di Kota Wisata Batu.

Diperbarui: 11 Agustus 2025   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri umisetyo.

Kota Wisata Batu, selain memiliki destinasi wisata yang beragam, juga memiliki destinasi wisata budaya, salah satunya adalah seni bantengan.

Bantengan adalah seni budaya lokal; atraksi yang dimainkan oleh dua orang dengan alunan gendang, bagian depan sebagai kepala memakai alat peraga kepala banteng, dan pemain belakang sebagai kaki banteng.

Meriahnya Nonton Festival Bantengan Nuswantara ke-17 -2025.

Hari Minggu 03 Agustus 2025 hari terakhir Festival Bantengan Nuswantara ke-17 merupakan agenda tahunan pemerintah daerah kota Batu, dimulai sejak tahun 2008, sudah tujuh belas tahun berlangsung, artinya, Pemkot Batu konsisten merawat warisan budaya di tengah modernisasi, bahkan kini semakin berkembang pesat.

Saya sebagai penduduk pendatang di Batu melihat dari dekat atraksi bantengan baru pertama kali pada hari minggu 03 Agustus 2025, rasanya sungguh luar biasa, takjub dengan kemeriahannya. Ribuan masyarakat dan wisatawan memadati sepanjang rute  yang dilewati kontingen Bantengan mulai dari Stadion Brantas menuju Jln. Panglima Sudirman - hingga finish di depan rumah Walikota Batu.

Yang unik, ada bule cantik yang menjadi bagian dari kontingen Bantengan Internasional, 14 seniman dari; Chili, Australia, Belanda,Malaysia, Hongkong, India, dan Columbia.JatimTimes (3/8/2025)

dokpri umisetyo.

kontingen dari mancanegara,screenshot JatimTimes.

Seni Bantengan kental dengan nilai spiritual, sebelum para pemain bergerak, ada prosesi ritual; seluruh Bantengan harus duduk di sekeliling tempat pembakaran kemenyan, air rendaman bunga, ada yang membakar dupa, mereka memanjatkan doa bersama.

dokpri umisetyo.

Atraksi yang cukup mendebarkan, ketika salah satu pemain melecutkan pecutnya di jalan aspal dengan sangat kencang, sehingga suaranya terdengar menggelegar.Aroma kemenyan dan dupa semerbak menguar di sekitarnya, dan ketika pemain bantengan mberot(kerasukan) menambah suasana semakin magis 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline