Berbagai macam cara bisa dilakukan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan keindahan negara tropis Indonesia ke mancangara. Salah satunya dengan memperkenalkan bahasa Indonesia ke warga negara asing. Mendukung program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) yang di bentuk Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada 2014 lalu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) membentuk Indonesian Language and Culture Service (ILCS). Adapun programnya adalah sebagai berikut: Bahasa Indonesia untuk penutur asing, Pemahaman lintas budaya, Pariwisata, Bahasa Indonesia (dan/atau bahasa jawa) dan penelitian budaya serta publikasi budaya.
Wujud nyata dari ILCS yang dibentuk Udinus adalah datangnya tiga warga Jepang ke Indonesia yang disambut langsung oleh Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Udinus pada Jumat (11/9) kemarin. “Udinus sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini. Selain bertukar kebudayaan, nantinya setelah mereka kembali ke Jepang, dapat menjadi corong bagi Udinus agar dapat diperkenalkan pada masyarakat Jepang,” ujar Edi.
Tiga warga jepang tersebut adalah Moe Okubo, Ikumi Tsugawa, dan Miharu Yoshihasi. “Selama dua minggu di Indonesia, mereka akan homestay disini. Jadi selama dua minggu kedepan kita akan memberikan pengalaman warga asing untuk belajar bahasa Indonesia beserta kebudayaan Indonesia khususnya Jawa Tengah” tutur R. Arief Nugroho ketua ILCS Udinus sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya Udinus.
Mereka yang berhasil datang ke Indonesia sudah melalui proses penyaringan lewat ICYE (International Culture Youth Exchange) di negaranya. Sama seperti proses ketika warga negara Indonesia hendak melakukan pertukaran pemuda ke luar negeri. Setelah syarat administratif terpenuhi barulah ada korespondensi via email. “Beberapa dosen dan mahasiswa dari program studi Jepang Udinus akan mengawal selama tamu dari Jepang ini berada di Indonesia,” tambah Arief.