Lihat ke Halaman Asli

Tupari

TERVERIFIKASI

Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Pekerjaan Rumah Tangga: Magang Abadi Tanpa Gaji

Diperbarui: 21 September 2025   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret peran ganda perempuan: selain mengurus urusan rumah tangga Ia juga harus bekerja. (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari)

Coba bayangkan sebuah iklan lowongan kerja seperti ini:

  • Jam kerja: 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
  • Gaji: tidak ada.
  • Tunjangan: tidak ada.
  • Cuti: tidak ada.
  • Deskripsi pekerjaan: membersihkan rumah, mengasuh anak, memasak, mencuci, merawat orang tua, mengatur keuangan keluarga, sekaligus menjadi konselor, perawat, dan guru privat.

Siapa yang mau melamar pekerjaan semacam itu?

Nyatanya, jutaan perempuan di Indonesia menjalani realita ini setiap hari. Pekerjaan rumah tangga. Ironisnya, kerja vital ini justru sering dianggap bukan pekerjaan "sesungguhnya".

Metafora "magang abadi tanpa gaji" terasa pas. Magang biasanya berjangka waktu, dimaksudkan sebagai proses belajar. Namun pekerjaan rumah tangga justru seperti magang permanen: tanpa kontrak, tanpa pengakuan, tanpa jenjang karier. Bedanya, ia menentukan keberlangsungan hidup sebuah keluarga, bahkan bangsa.

Ironisnya, pekerjaan rumah tangga sering kali dianggap enteng. Ucapan "cuma di rumah" seperti sudah menjadi stempel yang menafikan seluruh keringat dan tenaga yang terkuras setiap hari. 

Padahal kalau mau jujur, pekerjaan domestik itu bisa disandingkan dengan kerja profesional mana pun. Bahkan dalam beberapa aspek, lebih berat, lebih panjang, dan lebih kompleks.

Definisi Magang Tanpa Gaji Versi Rumah Tangga

Sekarang mari kita coba definisikan. Apa yang dimaksud dengan pekerjaan rumah tangga sebagai magang tanpa gaji?

Pertama, jam kerja panjang. Seorang ibu rumah tangga misalnya, biasanya bangun paling pagi untuk menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, atau mempersiapkan anak-anak sekolah. Lalu, sepanjang siang sampai sore, kerjaan nggak ada habisnya: nyapu, nyuci, masak, jemput anak, belanja kebutuhan harian. Malam hari pun bukan waktu istirahat. Masih harus mencuci piring bekas makan malam, melipat baju, bahkan menemani anak belajar.

Kedua, tugas multitasking. Bayangkan, di dunia kerja profesional kita biasanya hanya pegang satu bidang. Kalau HRD ya HRD saja, kalau satpam ya satpam saja. Nah, di rumah, satu orang bisa merangkap lima profesi sekaligus: koki, cleaning service, babysitter, guru privat, sampai konsultan rumah tangga. Kalau ini di kantor, sudah pasti dapat tunjangan jabatan ganda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline